(Rakor Pendidikan Papua Tengah 2025 Resmi Ditutup, Fokus pada Inovasi dan Pemerataan Layanan Pendidikan)
Nabire, 23 Juli 2025 – Rapat Koordinasi (Rakor) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah Tahun 2025 resmi ditutup pada Rabu (23/7/2025), bertempat di Hotel Carmel lantai 3, Kalibobo, Nabire.
Rakor yang mengusung tema “Membangun Pendidikan Papua Tengah yang Berdaya Saing Melalui Sinergi dan Kolaborasi” ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang inklusif dan merata.
Penutupan Rakor dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Ny. Nurhaidah Meki Nawipa, S.E, dan dihadiri oleh para pejabat pendidikan dari delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah, pimpinan yayasan pendidikan seperti YPK, YPPK, Yapis, YPPGI, dan Advent, serta unsur Baprida dan perwakilan lembaga pendidikan lainnya.
Dalam sambutannya, Nurhaidah Meki Nawipa menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif seluruh peserta dalam merumuskan berbagai rekomendasi strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan tantangan pendidikan di wilayah Papua Tengah.
“Rakor ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan forum strategis yang telah melahirkan kesepakatan dan komitmen nyata untuk menghadirkan layanan pendidikan yang lebih baik, merata, dan responsif terhadap konteks lokal,” ujarnya.
Beberapa poin penting yang menjadi hasil Rakor antara lain:
-
Dorongan terhadap pendidikan gratis dan inklusif di seluruh jenjang;
-
Pemerataan dan peningkatan kualitas guru;
-
Dukungan terhadap pembangunan sekolah berasrama di zona konflik;
-
Penguatan literasi, numerasi, karakter, dan digitalisasi pendidikan;
-
Pengelolaan dana pendidikan yang transparan dan akuntabel;
-
Penguatan kemitraan pemerintah dan yayasan, serta perlindungan sekolah di wilayah rawan.
Nurhaidah juga menegaskan bahwa seluruh hasil Rakor telah dirumuskan dalam berita acara dan menjadi dasar gerakan bersama untuk tahun-tahun mendatang. Ia pun menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang tetap mengabdi di daerah-daerah sulit.
“Pengabdian Bapak/Ibu adalah fondasi utama dari cita-cita pendidikan Papua Tengah. Mari kita bawa semangat Rakor ini dan wujudkan perubahan konkret di setiap kabupaten,” tutupnya.
Rakor ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan infrastruktur, tetapi tentang membangun peradaban, dan setiap langkah kecil yang diambil hari ini adalah investasi besar bagi masa depan generasi Papua Tengah.
[Nabire.Net/Musa Boma]
Post Views: 150