Paniai, 28 Oktober 2025 – Pasukan TNI Marinir resmi diterjunkan ke Distrik Ekadide, Kabupaten Paniai, berdasarkan perintah langsung dari komando pusat.
Penugasan ini menjadi bagian dari operasi resmi TNI Angkatan Laut di wilayah yang memiliki potensi danau serta kondisi geografis yang sesuai dengan karakteristik tugas pasukan laut.
Komandan Kompi Marinir menjelaskan bahwa penempatan di Paniai telah lama direncanakan, namun baru terealisasi setelah adanya instruksi langsung dari pusat.
“Kami ditugaskan di wilayah Paniai karena terdapat danau. Setelah menunggu instruksi, hari ini kami akhirnya masuk ke Ekadide meskipun belum ada izin penuh dari pemerintah setempat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa situasi di Ekadide saat ini aman dan kondusif, serta pihaknya akan tetap menghormati proses izin penggunaan tempat tinggal dari pemerintah daerah. Jika izin belum diberikan, Marinir akan mendirikan tenda sementara di luar kompleks kantor distrik.
Selain melaksanakan tugas pengamanan, kehadiran TNI Marinir di Ekadide juga diarahkan untuk mendukung program pembangunan daerah, termasuk bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan.
“Kami menerima banyak arahan dari pemerintah dan masyarakat. Semua kami laksanakan demi kedamaian dan ketertiban bersama,” tambah Komandan Kompi.
Penugasan Marinir di wilayah Paniai dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan, dengan kegiatan menyesuaikan arahan dari pemerintah daerah dan tokoh adat setempat.
Kepala Distrik Ekadide, Yunus Nawipa, mengapresiasi kehadiran Marinir namun berharap koordinasi terus dilakukan dengan pos induk di Distrik Agadide.
“Kami berharap segala bentuk bantuan, seperti bibit pertanian, dapat disalurkan melalui Distrik Agadide untuk kemudian dibagikan ke distrik lainnya,” jelasnya.
Yunus juga berpesan agar Marinir menghormati adat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat.
“Mari saling menjaga kepercayaan antara pemerintah dan TNI sebagai pelaksana tugas negara,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Suku Ekadide, Noak Nawipa, menyampaikan adanya kekhawatiran sebagian masyarakat atas kehadiran Marinir.
“Sebagian warga merasa takut karena belum memahami tugas TNI. Kami harap kegiatan dilakukan pada siang hari agar masyarakat merasa aman,” katanya.
Pihak Marinir memastikan tidak akan melakukan aktivitas di luar koordinasi pemerintah dan kepala suku, terutama di wilayah hutan dan danau yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.
Menutup pernyataannya, perwakilan intelektual Ekadide, Demenson Nawipa, mengatakan akan menyusun surat pernyataan untuk menjamin kelancaran penugasan Marinir.
“Kami berharap masyarakat memahami tujuan baik dari tugas Marinir dan bersama menjaga kedamaian di wilayah Ekadide,” ujarnya.
[Nabire.Net]

1 day ago
7

















































