(STIKES Papua Sehat Nabire Resmi Berdiri, Dr. Suriel Mofu: Tonggak Baru Pendidikan Kesehatan di Papua Tengah)
Nabire, 16 Juli 2025 – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV se-Tanah Papua, Dr. Suriel Samuel Mofu, S.Pd., M.Ed., TEFL., M.Phil. (Oxon), menyampaikan sambutan penuh makna dalam acara penyerahan Surat Keputusan (SK) pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sehat Nabire, Rabu (16/7/2025), di Auditorium RRI Nabire.
Dalam sambutannya, Dr. Mofu menegaskan bahwa berdirinya STIKES Papua Sehat Nabire merupakan tonggak sejarah penting bagi Provinsi Papua Tengah, yang kini resmi memiliki 12 perguruan tinggi swasta. “Papua Tengah tercatat sebagai provinsi ketiga terbanyak di Tanah Papua dalam jumlah perguruan tinggi swasta, setelah Papua dan Papua Barat Daya,” jelasnya.
Ia menyoroti persoalan akses pendidikan tinggi sebagai tantangan besar di Tanah Papua. Banyak anak-anak Papua harus meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan studi ke kota besar seperti Jayapura, bahkan ke luar Papua. “Realitas sosial dan ekonomi menjadi kendala utama. Tidak semua memiliki kemampuan finansial untuk biaya pendidikan tinggi di luar daerah,” ujarnya.
Menurut Dr. Mofu, pendirian STIKES Papua Sehat Nabire menjadi langkah strategis dan tanggung jawab moral untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan kampus ini membuka kesempatan lebih luas bagi putra-putri Papua untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa harus pergi jauh.
Saat ini, STIKES Papua Sehat Nabire baru memiliki akreditasi minimum yang berlaku 2 hingga 5 tahun. Dr. Mofu mengingatkan pengelola kampus agar segera mengurus akreditasi definitif. “Hanya perguruan tinggi dengan akreditasi definitif yang dapat meluluskan mahasiswa dengan ijazah diakui negara, memperoleh kepercayaan masyarakat, serta mengakses berbagai program dukungan pemerintah, termasuk beasiswa,” tegasnya.
Ia menegaskan komitmen LLDIKTI Wilayah XIV untuk mendukung STIKES Papua Sehat Nabire, termasuk melalui pemberian beasiswa. Hingga kini, lembaga tersebut telah menyalurkan sekitar 18.000 beasiswa di Tanah Papua dengan nilai hampir Rp300 miliar per tahun. Di Papua Tengah, tercatat 973 mahasiswa telah menerima beasiswa, dan khusus di Nabire telah disalurkan sebanyak 169 beasiswa.
“Jika STIKES Papua Sehat Nabire memperoleh akreditasi definitif, saya akan mengalokasikan beasiswa bagi mahasiswanya,” kata Dr. Mofu.
Selain itu, Dr. Mofu melihat kehadiran STIKES Papua Sehat Nabire sebagai peluang bagi lulusan magister kesehatan untuk berkarier sebagai dosen. Ia menjelaskan bahwa menjadi dosen membuka kesempatan memperoleh Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), kenaikan jabatan fungsional, hingga sertifikasi dosen dengan tunjangan profesi.
Di akhir sambutannya, Dr. Mofu memberikan arahan kepada pengelola STIKES Papua Sehat Nabire agar:
-
Membangun kerja sama dengan instansi seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan organisasi profesi
-
Mengembangkan program studi yang relevan tanpa tumpang tindih dengan kampus lain di Nabire
-
Meningkatkan kualitas SDM dosen dan tenaga kependidikan
-
Aktif mengikuti forum koordinasi LLDIKTI Wilayah XIV, termasuk apel rutin setiap Senin
Ia juga mengapresiasi Ketua Yayasan Gerakan Papua Sehat, Dr. Kornelius Pakage, yang telah mewujudkan pendirian STIKES Papua Sehat Nabire. “Kehadiran STIKES Papua Sehat Nabire akan menjadi cahaya baru bagi kemajuan pendidikan dan kesehatan masyarakat Papua Tengah,” tutupnya.
[Nabire.Net/Musa Boma]
Post Views: 100