Penutupan Dua Jembatan di Nabire Dimulai 11 Agustus, Ini Penjelasan Satker PJN

1 month ago 18

Nabire, 7 Agustus 2025 – Sehubungan dengan pemasangan baliho pemberitahuan di sejumlah ruas jalan utama Nabire, diinformasikan bahwa mulai tanggal 11 Agustus hingga 31 Agustus 2025, akan dilakukan penutupan Jembatan Kali Nabire dan Jembatan Wadio Pantai di ruas Jalan CH. Martat Tiahahu.

Penutupan dua jembatan vital tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek rehabilitasi lantai jembatan oleh CV Laskar Papua, perusahaan Orang Asli Papua (OAP), di bawah pengawasan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah 7 Nabire.

Kepala Satker PJN Wilayah 7 Nabire, Eko Widirianto, ST., M.Sc, menjelaskan bahwa masa kontrak proyek berjalan sejak 30 April hingga 10 Desember 2025, dan penutupan selama tiga minggu ini merupakan bagian penting dari tahapan pembongkaran dan pengecoran ulang lantai jembatan.

“Rencana pembongkaran dimulai 11 Agustus. Penutupan dibutuhkan selama kurang lebih 28 atau satu bulan, karena umur beton baru memerlukan waktu 24–28 hari untuk mencapai kekuatan maksimal,” ujar Eko saat ditemui Nabirenet, Kamis siang.

Ia menegaskan bahwa penutupan ini demi keselamatan pengguna jalan, mengingat kondisi jembatan yang sudah berlubang parah dan tidak layak dilewati kendaraan berat.

“Kalau dibiarkan tetap dibuka, risikonya tinggi. Maka kami tutup sementara agar pekerjaan bisa maksimal dan hasilnya aman untuk jangka panjang.”

Alternatif jalan juga telah disiapkan. Untuk Jembatan Wadio, akan dibangun jembatan darurat khusus kendaraan roda dua, sementara untuk Jembatan Kali Nabire (Kalibobo), masyarakat disarankan melewati jalur alternatif via Kantor DPRD Kabupaten Nabire.

Di tempat yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2, Ir. Daud M. Merauje, ST, menambahkan bahwa lantai beton lama harus diganti karena sudah tidak mampu menopang beban.

“Selama pengecoran dan pengeringan beton, kendaraan tidak boleh melintas karena beton belum mencapai umur kekuatan. Kalau dipaksakan, nanti retak dan rusak kembali. Maka dibutuhkan waktu yang cukup agar hasil pekerjaan benar-benar kuat.”

Sosialisasi kepada masyarakat dan instansi terkait telah dilakukan sejak awal Agustus, termasuk ke Polda, Dishub, Pemda, Distrik, PLN, dan Telkom.

“Kami paham ada keluhan dari masyarakat, terutama soal akses. Tapi ini demi keselamatan dan kualitas jembatan untuk jangka panjang. Kami minta dukungan semua pihak,” tutupnya.

Pihak pelaksana berharap agar masyarakat dapat menggunakan jalan alternatif selama proses rehabilitasi dan turut menjaga keamanan selama pengerjaan berlangsung.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Post Views: 388

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |