Nabire, 22 Juli 2025 – Proyek strategis nasional Jalan Trans Papua kembali mendapat dorongan besar setelah Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap membantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan yang telah dinanti sejak 2014 lalu.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengatakan bahwa keterlibatan TNI menjadi krusial karena selama ini pembangunan jalan tersebut kerap terganggu oleh gangguan keamanan, terutama serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Pembangunan Trans Papua memang tantangannya adalah pengamanan. Sudah banyak kasus seperti proyek Istaka Karya yang menimbulkan korban. Nah, pihak yang punya kemampuan untuk mengamankan itu adalah TNI,” kata Kristomei saat konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (21/7/2025), dinukil dari Detik.
Kerja sama antara TNI dan Kementerian PUPR ini diharapkan mampu mempercepat penyelesaian proyek, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta daerah rawan seperti Papua dan Kalimantan.
Optimisme Pemerintah: Rampung di Era Presiden Prabowo
Pembangunan Jalan Trans Papua didukung oleh Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, yang dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kristomei menyatakan optimisme bahwa proyek ini akan rampung pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau nggak optimis, ya nggak selesai. Harus optimis dulu, baru kita susun strategi supaya proyek ini bisa diselesaikan,” tegasnya.
11 Lokasi Prioritas dan Survei Bersama
Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian PU dan TNI telah menyepakati kerja sama di 11 lokasi pembangunan jalan, termasuk kawasan rawan dan wilayah 3T. Survei dan perhitungan anggaran akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan alokasi APBN yang tepat.
“Kita akan identifikasi proyek-proyek lainnya yang berada di daerah 3T dan rawan. Anggarannya akan kita hitung bersama dan alokasikan sesuai kemampuan fiskal,” jelas Roy.
Sisa 16 Km Lagi Menuju Rampung
Jalan Trans Papua dirancang sepanjang 3.535 Km, yang terbagi di dua provinsi: 2.465 Km di Papua dan 1.070 Km di Papua Barat. Hingga kini, proyek raksasa ini menyisakan sekitar 16 Km lagi yang belum tersambung.
Namun, sejak dimulai pada 2014, proyek ini terus mengalami penundaan akibat kondisi geografis yang ekstrem serta gangguan dari KKB. Target penyelesaian yang semula ditetapkan pada 2017, kemudian molor ke 2019 dan 2024, kini kembali ditargetkan rampung dalam waktu dekat dengan dukungan penuh dari TNI.
[Nabire.Net]
Post Views: 149