Aksi Damai Tolak Blok Wabu Berjalan Tertib, Kapolres Nabire: Berkat Komunikasi yang Baik

2 days ago 9

(Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu)

Nabire, 17 Juli 2025 – Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, menyampaikan apresiasinya atas jalannya aksi damai penolakan eksploitasi Blok Wabu yang berlangsung aman dan tertib di Kota Nabire, Kamis (17/7/2025).

Dalam konferensi pers usai kegiatan tersebut, ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan bukan semata-mata karena strategi teknis, tetapi karena pendekatan humanis dan kolaboratif lintas sektor.

“Kalau ditanya saya pakai formula apa hari ini? Prinsipnya, kita kerja dengan ikhlas. Dalam keikhlasan itu, ada kesabaran, kemampuan mendengar, dan ketulusan untuk bertindak,” ujar Kapolres.

AKBP Tatiratu menambahkan bahwa dalam kepemimpinan, selalu ada risiko yang harus diambil. Namun ia lebih memilih mengambil risiko demi kebaikan bersama.

“Tidak berbuat pun bisa berdampak, apalagi berbuat. Tapi saya memilih berbuat jika itu untuk kebaikan. Dan setiap langkah kami selalu diawali dengan doa. Kami minta hikmat, penyertaan, dan petunjuk dari Tuhan,” katanya.

Personel gabungan yang terlibat dalam pengamanan berjumlah sekitar 700 orang, terdiri dari anggota Polres Nabire, Kodim, Yonif 753, Brimob, hingga Polda Papua Tengah. Seluruh personel telah bersiaga sejak pukul 06.00 WIT, diawali dengan apel dan evaluasi dari aksi-aksi sebelumnya.

“Kita belajar dari pengalaman. Hari ini berjalan lancar dari pagi sampai sore pukul 18.00 WIT. Itu semua karena kita saling mendengar dan bekerja bersama,” jelasnya.

Kapolres mengajak semua pihak untuk menjaga komunikasi yang baik, terutama dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik.

“Sekarang Nabire sudah menjadi ibu kota provinsi. Siapa lagi yang akan jaga kedamaian dan ketertiban kalau bukan kita sendiri? Kalau mau demo, silakan, asal diawali dengan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang baik,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para mahasiswa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, hingga para pimpinan daerah.

“Saya berterima kasih kepada semua pihak: TNI-Polri, tokoh masyarakat, anggota DPR Provinsi, bahkan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yang berkenan menerima aspirasi langsung. Ini bentuk keterbukaan yang luar biasa,” ucapnya.

Satu hal menarik yang menjadi sorotan adalah kegiatan bersih-bersih lokasi demo yang dilakukan oleh beberapa peserta aksi bersama aparat kepolisian setelah aksi selesai.

“Setelah aksi, saya lihat teman-teman ikut bersihkan sampah, bahkan masukkan ke tong besi. Ini bukan pencitraan, tapi bentuk kesadaran dan kepedulian. Kita tidak bisa bersihkan semuanya, tapi minimal kita tunjukkan bahwa kita peduli,” kata AKBP Tatiratu.

Ia berharap budaya menjaga kebersihan usai aksi bisa menjadi contoh bagi kota lain, serta menjadi bukti bahwa demokrasi dan tanggung jawab sosial bisa berjalan seiring.

“Kalau kota ini bersih, yang datang pun senang. Mari jaga kota ini bersama. Nabire adalah wajah Papua Tengah. Mari kita rawat bersama-sama,” tutupnya.

Aksi damai yang berlangsung hari ini menjadi contoh bahwa penyampaian aspirasi secara bermartabat, tertib, dan bertanggung jawab masih menjadi budaya yang bisa dijaga dan dibangun bersama di Tanah Papua.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Post Views: 99

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |