Nabire, 6 September 2025 – Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire merayakan Dies Natalis ke-21 dengan menggelar Kuliah Umum yang sarat makna, Sabtu (06/09). Momentum ini menjadi ajang refleksi perjalanan panjang sekaligus penegasan visi USWIM untuk menjadi universitas unggul yang berkontribusi bagi pembangunan Papua dan Indonesia.
Rektor USWIM, Petrus Tekege, SH., MH, menegaskan bahwa perjalanan universitas ini tidak lepas dari perjuangan para tokoh intelektual Kristen dan Katolik di Papua sejak tahun 1983. Upaya itu berbuah manis pada tahun 2004, ketika pemerintah melalui SK Mendiknas Nomor 143/D/0/2004 resmi mengesahkan berdirinya USWIM dengan 15 program studi.

“Dies Natalis ke-21 bukan hanya perayaan, tetapi juga momentum untuk introspeksi, menyusun langkah strategis, dan memperkuat komitmen dalam pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat,” ujar Rektor.
Visi Menuju Universitas Unggul
USWIM menegaskan visinya menjadi universitas unggul, tidak hanya dari segi pendidikan akademik, tetapi juga dalam integritas, kepedulian sosial, dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat Papua. Universitas ini menekankan pentingnya inovasi kurikulum, penguatan penelitian, serta kolaborasi dengan industri, pemerintah, dan organisasi internasional.

Lima Fakultas dengan 13 Program Studi
Saat ini, USWIM memiliki lima fakultas dengan 13 program studi, meliputi:
-
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
-
Fakultas Pertanian dan Peternakan
-
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
-
Fakultas Teknik dan Rekayasa
-
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Dengan program-program ini, USWIM berupaya melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki soft skills, kepemimpinan, serta kesadaran sosial tinggi.
Penguatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Lanjut kata Petrus Tekege, sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, USWIM aktif dalam penelitian inovatif di bidang sosial, ekonomi, pertanian, hingga teknologi. Hasil penelitian banyak diaplikasikan dalam program pengabdian masyarakat, seperti pelatihan pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan usaha mikro.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, industri, dan organisasi internasional menjadi kunci agar pengabdian ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Papua.
Tantangan dan Peluang di Era Digital
Dalam menghadapi era globalisasi dan digitalisasi, USWIM mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi melalui e-learning, workshop dosen, dan perluasan jaringan penelitian internasional. Namun, universitas ini juga menghadapi tantangan serius, seperti persaingan dengan universitas luar negeri, keterbatasan pembiayaan, dan isu pembangunan berkelanjutan.
Meski demikian, USWIM optimis mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global sekaligus menjadi agen perubahan sosial di Papua.
Usai kuliah umum, Dies Natalis USWIM Nabire dilanjutkan dengan pemotongan kue dan tumpeng serta foto bersama.
[Nabire.Net]