TSMC Kembali Perketat Ekspor ke Huawei dan SMIC, Ambisi Semikonduktor China Terancam

1 week ago 9

China sudah lama berusaha mandiri dalam industri semikonduktor. Tapi langkah itu gak mudah, terutama sejak perang dagang antara AS dan China makin memanas. Pemerintah Amerika Serikat terus memperketat ekspor teknologi canggih ke China dan bahkan mengajak sekutunya untuk melakukan hal yang sama. Kini, rintangan baru muncul: TSMC menambahkan Huawei dan SMIC ke daftar entitas dengan pembatasan ekspor.

Huawei dan SMIC Masuk Daftar Pembatasan Ekspor Taiwan

Menurut informasi dari Administrasi Perdagangan Internasional Taiwan, Huawei dan SMIC telah resmi dimasukkan ke dalam daftar entitas yang perlu mendapatkan izin ekspor dari pemerintah sebelum perusahaan Taiwan, termasuk TSMC, bisa menjual produk ke mereka. Artinya, kerja sama langsung atau tidak langsung dengan dua raksasa China ini makin rumit.

TSMC sendiri mengaku sudah menghentikan pengiriman chip ke Huawei sejak September 2020. Namun, perusahaan tersebut sempat dikenai denda hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp16 triliun setelah diketahui bahwa salah satu chip mereka digunakan dalam chipset Huawei Ascend 910B. TSMC menegaskan bahwa mereka tidak menjual chip itu secara langsung ke Huawei, melainkan ke perusahaan bernama Sophgo yang kemudian menggunakannya untuk membuat chip tersebut.

TSMC pun memberikan pernyataan tegas bahwa jika mereka melihat ada potensi pelanggaran, maka mereka akan segera mengambil tindakan, termasuk melakukan investigasi dan komunikasi aktif dengan pelanggan dan otoritas terkait.

Huawei Tidak Gentar, Tetap Melawan Arus

Meskipun terus mendapat tekanan dari Barat, Huawei sepertinya enggak gentar. Perusahaan ini sudah lama masuk daftar hitam pemerintah AS, yang bikin bisnis smartphone global mereka sempat anjlok drastis. Mimpi untuk menyaingi Apple dan Samsung sempat redup. Tapi Huawei justru bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pada tahun 2023, Huawei mengejutkan dunia dengan meluncurkan smartphone menggunakan chipset buatan sendiri berbasis proses fabrikasi 7nm. Padahal sebelumnya, banyak yang mengira China gak punya teknologi semaju itu. Sejak saat itu, Huawei dan perusahaan chip China lainnya semakin gencar melakukan riset untuk mengembangkan teknologi chip mandiri, meski tanpa bantuan mesin litografi canggih EUV dari ASML.

Dampak Lebih Luas bagi Industri Chip Global

Keputusan TSMC untuk kembali memperketat pengiriman chip ke Huawei dan SMIC tentu berdampak besar. Bukan hanya bagi dua perusahaan itu, tapi juga bagi ekosistem chip global. Huawei terpaksa harus mencari jalur lain untuk terus produksi chip tanpa teknologi dari luar negeri. Ini akan mendorong lahirnya inovasi baru di tengah tekanan geopolitik yang makin kuat.

Sebaliknya, keputusan ini juga memperlihatkan bagaimana perusahaan semikonduktor seperti TSMC berada di posisi genting, di mana mereka harus menyeimbangkan antara kebutuhan bisnis dan tekanan politik global. Industri chip saat ini sudah bukan sekadar soal teknologi, tapi juga jadi ajang pertarungan geopolitik antara dua negara adidaya.

Dengan TSMC memasukkan Huawei dan SMIC ke daftar pembatasan ekspor, jalan menuju kemandirian teknologi semikonduktor China menjadi makin sulit. Tapi dari sejarahnya, Huawei terbukti tangguh menghadapi tekanan. Kini, pertarungan industri chip bukan hanya soal teknologi, tapi juga strategi politik dan ketahanan nasional. Masa depan industri semikonduktor dunia akan sangat bergantung pada bagaimana dua kekuatan besar ini terus bersaing dan mencari celah untuk tetap berkembang.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |