Robot Canggih Hadir di Hari Bhayangkara ke-79: Langkah Modernisasi Polri Menuju 2045

17 hours ago 5

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, pekan lalu dimeriahkan oleh unjuk teknologi robotika canggih milik Polri, yang terdiri dari robot humanoid, robot dog (i-K9), robot tank, ROPI, hingga robot pertanian.

Kehadiran robot-robot ini mengejutkan masyarakat dan memancing rasa penasaran. Banyak orang tua bahkan membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan kecanggihan teknologi tersebut dari dekat.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, penggunaan robot merupakan bagian dari modernisasi institusi kepolisian. Tujuannya adalah membuat Polri adaptif terhadap perkembangan teknologi global dan selaras dengan strategi Asta Cita Presiden dalam memperkuat SDM, sains, dan teknologi.

“Kehadiran robot ini mencerminkan proyeksi masa depan kepolisian. Ini baru langkah awal, dan Hari Bhayangkara menjadi momentum pertama perkenalan robot kepada publik,” ujar Sandi.

Negara seperti Cina, Dubai, Thailand, dan Singapura telah mengembangkan robot untuk keperluan patroli, pelayanan publik, dan pencarian korban bencana. Polri tidak ingin tertinggal.

Sandi mengungkapkan bahwa robot-robot tersebut telah masuk dalam Renstra Polri 2025–2045, bahkan pengadaan robodog sudah dianggarkan untuk 2026. Berikut gambaran fungsi masing-masing:

  • i-K9 (Robodog): Deteksi bahan berbahaya seperti anjing K9, tetapi lebih efisien karena tidak perlu diberi makan, tahan cuaca ekstrem, dan tidak membutuhkan pelatihan konvensional.

  • Humanoid Robot: Dapat melakukan scanning wajah, identifikasi biometrik, dan memantau pelanggaran lalu lintas secara otomatis, berkat kemampuan bergerak dinamis dan kamera 360 derajat.

  • Robot Tank dan ROPI: Dirancang untuk penanganan situasi berbahaya, termasuk penjinakan bom, penyanderaan, dan patroli di lokasi berisiko tinggi.

  • Robot Agriculture: Menyesuaikan dengan kebutuhan di daerah pedesaan, seperti pemantauan lahan dan dukungan bencana.

“Kami ingin robot ini memperkuat harkamtibmas dan pelayanan publik secara presisi, transparan, dan akuntabel,” tambah Sandi.

Robot-robot Polri bukan buatan asing. Mereka dikembangkan bersama PT SARI Teknologi, yang dipimpin Yohanes Kurnia Widjaja. Menurut Yohanes, pengembangan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan spesifik Polri.

“i-K9 dapat bertahan hingga 8 jam dalam cuaca ekstrem, dan sudah terintegrasi AI untuk analisis perilaku,” jelasnya.

Sementara itu, robot humanoid masih dalam tahap penyempurnaan, memerlukan ribuan jam pengujian dan penyempurnaan algoritma agar dapat operasional penuh sesuai tugas kepolisian.

Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa kehadiran robot akan menjadi mitra strategis personel Polri dalam tugas-tugas berisiko tinggi.

“Robot akan mengurangi paparan bahaya terhadap personel dan meningkatkan akurasi operasi,” kata Dedi.

Ia menegaskan, modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang menuntut dukungan rakyat dan pengembangan SDM dalam bidang teknologi.

Pengembangan robot juga dianggap sebagai bentuk pemberdayaan generasi muda Indonesia di bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI).

“Kami berkomitmen untuk menjalankan proses ini secara transparan dan belajar dari negara-negara maju,” tutup Dedi.

Hadirnya robot humanoid, robodog, dan unit robotik lainnya pada Hari Bhayangkara ke-79 bukan sekadar atraksi, tapi simbol nyata modernisasi Polri menuju 2045. Langkah ini membuktikan komitmen Polri untuk menjadi lembaga yang tanggap teknologi, humanis, dan presisi. Dengan dukungan anak bangsa dan perencanaan jangka panjang, Polri siap menjadikan robot sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan dan melayani masyarakat.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |