Kepri hari ini, Jumat 20 Juni 2025, menampilkan wajah pembangunan yang progresif. Beragam langkah nyata dari pemerintah provinsi, instansi vertikal, hingga kolaborasi pusat-daerah menunjukkan arah kemajuan di sektor infrastruktur, pelayanan publik, perlindungan warga, dan pengembangan ekonomi kreatif.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Gubernur Ansar Ahmad meresmikan pengoperasian genset 80 kVA dan jaringan listrik tegangan rendah di Pulau Bahan, Kabupaten Karimun. Program ini menjangkau 127 rumah, dua masjid, dan satu TPQ dengan total anggaran Rp892,8 juta. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Kepri Terang, yang menargetkan akses listrik di pulau-pulau terpencil.
“Kami ingin masyarakat pulau menikmati layanan dasar seperti masyarakat kota, terutama soal listrik,” ujar Ansar Ahmad di lokasi peresmian.

Sumber: Kepriprov.go.id, Antara Kepri, Presmedia.id
Di Kota Batam, Polda Kepri meluncurkan layanan terpadu satu pintu untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan SIM, SKCK, hingga pengaduan hukum. Layanan ini dihadirkan di lokasi strategis agar mudah dijangkau dan mempercepat proses administratif.
“Transformasi layanan ini adalah bagian dari upaya Polri mendekatkan diri kepada masyarakat,” jelas Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, Kabid Humas Polda Kepri.
Dalam waktu yang sama, Polda dan BP3MI juga menggagalkan keberangkatan 11 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia dan Singapura. Mereka hendak berangkat menggunakan visa kunjungan sosial 90 hari tanpa dokumen ketenagakerjaan yang sah.
BP3MI Kepri mencatat, calon PMI seringkali menjadi korban agen ilegal yang memungut biaya hingga Rp4 juta dengan iming-iming keberangkatan cepat.
“Gunakan jalur legal agar hak-hak sebagai pekerja migran terlindungi,” ujar Kepala BP3MI Kepri, Kombes Pol. Imam Riyadi.

Sumber: Koran Jakarta, Tirto.id
Masih dalam wilayah Kepri, kegiatan literasi keluarga dan penguatan ekonomi lokal digelar di Pulau Penyengat oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar. Acara tersebut mencakup pembinaan kader Dasawisma, edukasi pencegahan stunting, bahaya pinjaman online ilegal, serta pelatihan pengolahan pangan berbahan ikan lokal.
“Kami ingin ibu-ibu di pulau ini makin melek digital dan ekonomi. UMKM kita punya potensi besar,” ujar Dewi Kumalasari. Salah satu produk yang dipromosikan adalah kue deram-deram ikan, inovasi pangan lokal berbasis gizi keluarga.

Sumber: Klikwarta.com
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa Kepri termasuk dalam 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif laut di RPJMN 2025–2029. Hal ini ditegaskan oleh Menparekraf Teuku Riefky saat mengunjungi Batam.
“Kepri memiliki potensi besar di subsektor kuliner, kriya, gim, hingga animasi berbasis laut. Perlu dukungan konkret di tingkat daerah,” ujarnya. Pemerintah Provinsi Kepri merespons cepat dengan rencana pelatihan dan insentif untuk pelaku kreatif, serta pengembangan produk suplemen dari hasil laut seperti teripang dan timun laut.