Turnamen Biliar Piala Ketua Asosiasi Bupati se-Papua Tengah Resmi Ditutup, Ini Daftar Juaranya

1 week ago 19

Nabire, 15 November 2025 – Suasana hangat penuh sportivitas menyelimuti Arpas Bilyar, Malompo, Distrik Nabire, Sabtu sore (15/11/2025). Tepat pukul 17.00 WIT, dentingan stik dan sorakan penonton menjadi penanda berakhirnya Turnamen Biliar Piala Ketua Asosiasi Bupati se-Papua Tengah yang telah bergulir sejak 9 November lalu.

Kompetisi yang mempertemukan para atlet biliar terbaik dari delapan kabupaten ini, ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deiyai, Aleks Pigai, S.Pd., M.Pd., mewakili Ketua Asosiasi Bupati se-Papua Tengah, Melkianus Mote, ST.

Turnamen ini menjadi satu dari sedikit kegiatan olahraga yang mempertemukan anak-anak muda Papua Tengah dalam skala besar. Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk membangun solidaritas, memupuk kreativitas, dan memperlihatkan potensi besar anak-anak muda Papua Tengah dalam bidang olahraga biliar.

Sebagai penyelenggara utama, Ketua Asosiasi Bupati sekaligus Bupati Deiyai, Melkianus Mote, ST, menanggung seluruh biaya pelaksanaan turnamen. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan positif bagi generasi muda. Melalui perwakilannya, Aleks Pigai menyampaikan bahwa turnamen ini bukan sekadar ajang perebutan gelar, tetapi bentuk dukungan moral bagi para talenta muda.

“Turnamen ini kami gelar untuk melihat lebih dekat potensi dan kemampuan anak-anak muda Papua Tengah dalam olahraga biliar. Ada banyak bakat terpendam yang jarang mendapatkan panggung. Dengan adanya turnamen seperti ini, kami berharap semangat mereka bisa bangkit dan berkembang,” ujar Pigai saat menyampaikan sambutan penutupan.

Pigai juga menyampaikan rasa terima kasih atas nama Ketua Asosiasi Bupati se-Papua Tengah kepada seluruh panitia penyelenggara yang dinilai berhasil menyiapkan turnamen dengan sangat baik. Ia menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak lepas dari kerja sama tim yang solid dan dedikasi panitia dalam menciptakan kompetisi yang adil dan profesional.

“Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras sehingga turnamen ini bisa berjalan sukses dari awal hingga akhir. Ini bukti bahwa kita mampu menyelenggarakan event olahraga berkelas jika dilakukan dengan semangat kebersamaan,” tutur Aleks.

Dalam kesempatan yang sama, Aleks Pigai juga menyampaikan pesan penting dari Bupati Deiyai agar seluruh pemain terus mengasah kemampuan mereka. Menurutnya, turnamen ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal menuju kompetisi yang lebih besar di masa mendatang.

“Kami berharap agar para pemain biliar tetap produktif, terus latihan, dan mempersiapkan diri. Ke depan akan hadir lebih banyak turnamen biliar di Papua Tengah, dan para pemain harus siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” pesan Pigai sekaligus menyampaikan harapan Bupati Melkianus Mote.

Turnamen ini ditutup dengan pertandingan final yang berlangsung seru dan menegangkan. Sorak penonton tak henti mengisi ruangan saat para finalis menampilkan kemampuan terbaik mereka. Setelah melalui duel sengit, gelar juara berhasil diraih oleh para pemain terbaik:

  • Juara 1: Bachrain GB

  • Juara 2: Deddy BSC

  • Juara 3/4: Harahap K-Ona dan Paul Deiyai

Para pemenang tidak hanya membawa pulang hadiah, tetapi juga kebanggaan menjadi wakil terbaik dari kabupaten masing-masing. Sorotan utama tentu hadir dari kemenangan Bachrain GB, yang dinilai tampil stabil dan percaya diri sepanjang turnamen.

Penutupan turnamen terasa semakin khidmat ketika para pemain, panitia, dan pejabat daerah berkumpul untuk sesi foto dan ramah tamah. Suasana persaudaraan kental terlihat ketika para peserta saling memberikan selamat satu sama lain. Meski kompetisi telah berakhir, namun pesan sportivitas dan kebersamaan tetap terjaga hingga akhir.

Turnamen Biliar Piala Ketua Asosiasi Bupati se-Papua Tengah ini bukan sekadar agenda olahraga, tetapi menjadi momentum penting bagi peningkatan kualitas dan minat generasi muda terhadap olahraga biliar. Pemerintah daerah berharap kegiatan seperti ini terus berkembang dan menjadi agenda rutin setiap tahun, sebagai wadah pengembangan talenta lokal dan penguatan hubungan antar-kabupaten.

Dengan berakhirnya turnamen ini, harapan baru pun muncul bagi dunia olahraga Papua Tengah. Semangat para pemain yang terus berlatih, dukungan pemerintah daerah, dan antusiasme masyarakat menjadi modal penting untuk melahirkan atlet-atlet biliar Papua yang mampu tampil di level yang lebih tinggi di masa depan.

[Nabire.Net]

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |