Jaga Privasi Pengguna, India Menjalankan DeepSeek dengan Server Lokal

1 day ago 4

SELULAR.ID – India melalui menteri IT, Ashwini Vaishnaw mengemukakan, pihaknya akan mengoperasikan model AI open source DeepSeek asal Tiongkok, ke dalam server negara tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah privasi data warganya.

Pasalnya, dalam dokumen kebijakan DeepSeek sendiri berisikan bahwa layanan mereka mengumpulkan berbagai data pengguna, termasuk teks, rekaman suara, file yang diunggah, riwayat chat, serta umpan balik. Seluruh data ini disimpan di server yang berlokasi di Tiongkok. Hal inilah yang membuat India bertekad menggunakan server internal negara tersebut.

Selain itu, ada juga isu mengenai pencurian data yang dilakukan DeepSeek dari OpenAI, untuk mempercepat pengembangan model AI DeepSeek yang disebut R1. Menggunakan infrastruktur dalam negeri, India menganggap hal itu adalah solusi tepat untuk bisa mengakses DeepSeek.

DeepSeek kemungkinan besar akan dioperasikan di Fasilitas Komputasi AI baru milik India, yang ditenagai oleh 18.693 unit GPU. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari target awal.

Baca juga: Wajah Baru Dunia Teknologi, Ini Sosok Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng

Dari jumlah GPU tersebut, 13.000 unit adalah Nvidia H100, sementara 1.500 lainnya adalah Nvidia H200. Saat ini, sekitar 10.000 GPU sudah siap digunakan, dan fasilitas tersebut dijadwalkan mulai beroperasi dalam beberapa hari mendatang.

“Teknologi canggih harus bisa diakses semua orang. Itulah prinsip ekonomi yang dianut Perdana Menteri kami… Saat ini, fasilitas komputasi kami adalah yang paling terjangkau,” ujar Vaishnaw, mengutip India Today.

Dalam laporan Techcrunch, harga terjangkau yang dimaksud Vaishnaw adalah pemberian diskon untuk layanan komputasi dari India. Vaishnaw menyebut bahwa layanan komputasi AI standar akan didiskon sebesar 42 persen, sementara komputasi berpresisi tinggi akan mendapatkan potongan hingga 47 persen.

Kembangkan AI dalam Negeri

India sedang berupaya mengadopsi AI dari negara asing. Negara tersebut juga memiliki ambisi untuk mengembangkan AI dalam negeri, dengan melakukan investasi $30 miliar.

Salah satu konglomerat terbesar India, Reliance, dikabarkan tengah merancang pusat data raksasa di Jamnagar, yang berpotensi menjadi yang terbesar di dunia dengan kapasitas 3 gigawatt.

Baca juga: Saham Nvidia Merosot 16 Persen Karena Popularitas DeepSeek

“Kami yakin ada setidaknya enam pengembang utama yang bisa menciptakan model AI dalam 6–8 bulan, atau bahkan 4–6 bulan jika semuanya berjalan optimal. Fasilitas komputasi bersama adalah kunci untuk membangun ekosistem AI yang solid,” kata Vaishnaw.

Di India sendiri, AI yang berfokus pada pembelajaran, pertanian, dan perubahan iklim telah didanai di tahap awal. Setidaknya, ada 18 proyek yang dikembangkan untuk AI di bidang tersebut.

Sambil berjalan, India juga membentuk badan regulasi yang mengatur penggunaan AI di negara tersebut. Semua institusi bisa terlibat dalam merancang kerangka kerja keselamatan AI.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |