Ekspor Kelapa Kepri Naik 28 Persen, Tembus Pasar Global hingga Jerman

19 hours ago 5

Ekspor kelapa bulat dan produk turunannya dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan signifikan pada periode Januari hingga Mei 2025. Berdasarkan data karantinaindonesia.go.id, volume ekspor melonjak hingga 28 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, menyebut bahwa sepanjang lima bulan pertama 2025, volume ekspor kelapa bulat dan produk turunannya — termasuk air kelapa, bungkil, kelapa parut, dan santan — mencapai 5.728,74 ton, senilai Rp18,8 miliar.

Untuk perbandingan, total ekspor kelapa bulat dan turunannya sepanjang tahun 2024 adalah 42.649 ton dengan nilai mencapai Rp396,2 miliar.

Negara Tujuan Ekspor: Malaysia hingga Jerman

Peningkatan ini mencerminkan potensi besar kelapa asal Kepri di pasar global. Negara tujuan ekspor utama antara lain:

Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jerman, China, Taiwan, Hongkong

Produk kelapa Kepri dinilai memenuhi standar ekspor berbagai negara Asia dan Eropa. Permintaan stabil bahkan meningkat untuk berbagai varian produk olahan kelapa dari wilayah ini.

Sertifikasi dan Dukungan Barantin

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean, menyatakan harapannya agar tren positif ini terus berlanjut hingga akhir tahun. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ekspor tidak lepas dari sinergi berbagai pihak, termasuk instansi pusat dan daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan.

Sabtu (28/6/2025), Barantin melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepri telah melakukan sertifikasi terhadap 19,2 ton coconut meat (daging kelapa) yang akan dikirim ke Malaysia.

Komitmen Pemerintah Daerah

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang turut hadir dalam proses sertifikasi, menekankan bahwa keberhasilan ini menunjukkan posisi strategis Kepri di jalur perdagangan global.

“Kepri memang hanya memiliki 4 persen wilayah daratan, tetapi kedekatan dengan pasar internasional seperti Singapura dan Malaysia menjadikannya sangat potensial,” ungkap Nyanyang.

Ia menambahkan bahwa peningkatan ekspor kelapa diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor perkebunan lokal serta memperluas lapangan kerja di wilayah hinterland.

Potensi Strategis Kepri dalam Perdagangan Global

Dengan lokasi yang berdekatan langsung dengan beberapa negara konsumen utama di Asia, Kepri memiliki posisi logistik yang sangat strategis. Selain efisiensi distribusi, kedekatan ini mempermudah pembinaan dan pengawasan kualitas produk ekspor.

Harmonisasi dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta menjadi kunci agar produk kelapa Kepri terus diterima di pasar internasional.

Apa Itu Coconut Meat?

Coconut meat atau daging kelapa merupakan bagian putih dari buah kelapa yang dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai produk makanan, minuman, maupun kosmetik.

Selain dikonsumsi segar, daging kelapa juga diolah menjadi kelapa kering (desiccated coconut), santan, minyak kelapa, serta digunakan dalam produk perawatan kulit.

Manfaat utama dari coconut meat antara lain:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh

  • Membantu pencernaan

  • Sumber energi sehat

  • Antioksidan alami

Dengan berbagai manfaat tersebut, permintaan global terhadap produk kelapa terus meningkat — dan Kepri berada dalam posisi strategis untuk memenuhinya.

Gas Wae…!!!

Peningkatan ekspor kelapa Kepri sebesar 28 persen di awal 2025 membuktikan bahwa komoditas ini punya potensi besar di pasar global. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan instansi karantina terus mendorong Kepri sebagai salah satu pusat ekspor kelapa nasional. Dukungan terhadap sektor perkebunan dan keberlanjutan pasokan menjadi kunci untuk menjaga tren positif ini sepanjang tahun. Gas Wae…!!!

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |