Paniai, 4 Oktober 2025 – Pemerintah Kabupaten Paniai merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 dengan penuh khidmat dan meriah. Acara puncak yang digelar di Lapangan Karel Gobai, Enarotali, pada Sabtu (4/10) ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Papua Tengah, Bupati Puncak, Bupati Deiyai selaku Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah, perwakilan MRPT, DPR Papua Tengah, pejabat eselon II Pemprov Papua Tengah, DPRK Paniai, ASN lingkup Pemkab Paniai, serta masyarakat dari berbagai distrik.
Dalam sambutannya, Bupati Paniai, Yampit Nawipa menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kedamaian di tanah Paniai.
“Selama masa kepemimpinan kami, tidak boleh ada pertumpahan darah, kebencian, maupun perpecahan. Kita semua adalah anak negeri Paniai yang harus saling menghargai, termasuk antarumat beragama,” tegas Bupati.
Bupati juga meminta para ASN, kepala distrik, kepala kampung, kepala sekolah, dan tenaga kesehatan untuk kembali ke wilayah tugas masing-masing agar pelayanan masyarakat tetap berjalan optimal.
Terkait pembangunan, Bupati mengakui adanya pemangkasan anggaran, baik dari dana Otsus maupun DAU. Namun, ia memastikan program prioritas tetap dijalankan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Kami fokus membangun sekolah dan puskesmas. Dua sekolah yang menjadi perhatian utama adalah SD Maiyobutu dan SD YPPK Komopa. Pendidikan dan kesehatan tetap kami utamakan,” jelasnya.
Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan ekonomi lokal melalui pertanian dan perikanan.
“Jangan bangga dengan saya, tapi banggalah dengan program kerja. Mari kembali kampung, tanam kopi, pelihara ikan, dan kembangkan usaha,” pesannya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga akan memberikan perhatian kepada para hamba Tuhan melalui pemberian honor, serta menekankan pentingnya perpuluhan sebagai wujud penghormatan kepada Tuhan.

Acara HUT kali ini mengusung tema “Bersatu Membangun Paniai, Maju Bangkit di Dalam Tuhan”. Ketua Panitia HUT ke-29, Mustelifa, S.Si., APC., Cae., dalam laporannya menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan berlangsung selama dua hari. Pada 3 Oktober, digelar bakar batu serentak di 24 distrik, sedangkan puncak perayaan 4 Oktober ditutup dengan hiburan artis asal Papua Nugini, Gedix Atege, serta penampilan kesenian daerah.
Panitia juga mendorong dukungan terhadap UMKM, khususnya mama-mama Paniai, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
[Nabire.Net/Jhon Nawipa]