Selular.id – NVIDIA menginvestasikan dana sebesar US$1 miliar atau setara Rp16 triliun ke dalam saham Nokia. Investasi strategis ini dilakukan dengan harga berlangganan US$6,01 per saham dan akan memberikan NVIDIA kepemilikan 2,90% di perusahaan telekomunikasi asal Finlandia tersebut.
Kedua perusahaan mengumumkan kolaborasi ini akan fokus pada pengembangan solusi AI-RAN untuk jaringan 5G dan persiapan menuju 6G.
Berdasarkan perjanjian yang masih menunggu pemenuhan beberapa kondisi penutupan standar, Nokia akan menerbitkan 166.389.351 saham baru kepada NVIDIA. Nokia menyatakan akan menggunakan dana hasil penerbitan saham tersebut untuk mempercepat rencana strategis perusahaan dalam memajukan konektivitas terpercaya untuk siklus super AI dan keperluan korporat umum lainnya.
Justin Hotard, President dan CEO Nokia, menjelaskan bahwa lompatan berikutnya dalam telekomunikasi bukan hanya sekadar transisi dari 5G ke 6G. “Ini adalah desain ulang fundamental jaringan untuk menghadirkan konektivitas bertenaga AI yang mampu memproses kecerdasan dari pusat data hingga ke edge. Kemitraan kami dengan NVIDIA, dan investasi mereka di Nokia, akan mempercepat inovasi AI-RAN untuk menempatkan pusat data AI di saku setiap orang,” ujarnya.

Nokia berencana mempercepat pengembangan perangkat lunak RAN 5G dan 6G mereka agar dapat berjalan di arsitektur NVIDIA. Perusahaan juga akan melakukan investasi untuk meningkatkan kehadirannya di pasar AI & Cloud dengan solusi jaringan yang selaras dengan pusat data. Selain investasi ekuitas, Nokia dan NVIDIA juga sepakat untuk berkolaborasi dalam solusi jaringan AI dan mengeksplorasi peluang untuk memasukkan teknologi switching dan optik pusat data Nokia ke dalam arsitektur infrastruktur AI masa depan NVIDIA.
Dalam pengembangan teknologi RAN, NVIDIA mengungkapkan bahwa T-Mobile US akan berkolaborasi dengan NVIDIA dan Nokia untuk menguji teknologi AI-RAN sebagai bagian dari proses inovasi dan pengembangan 6G. Uji coba dijadwalkan dimulai tahun depan dan akan berfokus pada validasi lapangan terhadap peningkatan kinerja dan efisiensi untuk pelanggan.
Transformasi Jaringan Telekomunikasi dengan AI
Hotard menambahkan bahwa Nokia bangga dapat mendorong transformasi industri ini bersama NVIDIA, Dell Technologies, dan T-Mobile US. “Deploymen AI-RAN pertama kami di jaringan T-Mobile akan memastikan Amerika memimpin dalam konektivitas canggih yang dibutuhkan AI,” tegasnya.
Jensen Huang, pendiri dan CEO NVIDIA, dalam pernyataannya menekankan pentingnya infrastruktur telekomunikasi sebagai tulang punggung digital ekonomi dan keamanan nasional. “Telekomunikasi adalah infrastruktur nasional yang kritis – sistem saraf digital ekonomi dan keamanan kami. Dibangun di atas NVIDIA CUDA dan AI, AI-RAN akan merevolusi telekomunikasi – pergeseran platform generasi yang memberdayakan Amerika Serikat untuk merebut kembali kepemimpinan global dalam teknologi infrastruktur vital ini.”
Huang menegaskan bahwa bersama Nokia dan ekosistem telekomunikasi Amerika, mereka akan menyalakan revolusi ini dengan melengkapi operator untuk membangun jaringan yang cerdas dan adaptif yang akan mendefinisikan generasi berikutnya dari konektivitas global.
Penguatan jaringan dengan teknologi AI menjadi tren yang semakin berkembang di industri telekomunikasi global. Beberapa operator telekomunikasi di Indonesia juga telah mulai menerapkan AI untuk mengoptimalkan jaringan mereka, seperti yang dilakukan Indosat dalam mempersiapkan lonjakan konektivitas selama periode lebaran.
Implikasi bagi Industri Telekomunikasi Global
Kolaborasi strategis antara NVIDIA dan Nokia ini menandai babak baru dalam evolusi jaringan telekomunikasi. Integrasi AI ke dalam arsitektur RAN (Radio Access Network) diprediksi akan membawa efisiensi spektrum yang signifikan, mengurangi latency, dan meningkatkan kapasitas jaringan secara keseluruhan.
Dalam konteks perkembangan telekomunikasi di Indonesia, strategi transformasi digital yang diungkapkan oleh pimpinan Indosat menunjukkan keselarasan dengan tren global dalam mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan layanan. Pertumbuhan basis pelanggan yang terus meningkat juga membutuhkan inovasi jaringan yang lebih canggih.
Pengembangan AI-RAN tidak hanya relevan untuk persiapan 6G, tetapi juga dapat memberikan manfaat langsung untuk jaringan 5G yang existing. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan sumber daya radio yang lebih dinamis dan efisien, serta kemampuan untuk memprediksi dan mencegah gangguan jaringan sebelum terjadi.
Kemitraan ini juga mencerminkan bagaimana perusahaan teknologi seperti NVIDIA semakin memperluas pengaruhnya ke beyond computing tradisional, masuk ke domain infrastruktur kritikal seperti telekomunikasi. Pendekatan ini sejalan dengan perkembangan platform AI terdistribusi yang semakin matang untuk menangani beban kerja produksi yang kompleks.
Dari perspektif keuangan, investasi besar-besaran ini menunjukkan keyakinan pasar terhadap potensi pertumbuhan Nokia di era AI. Hal ini juga memberikan suntikan modal segar yang dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan, mirip dengan kinerja keuangan positif yang ditunjukkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia.
Kolaborasi NVIDIA-Nokia-T-Mobile US ini diharapkan dapat menjadi blueprint untuk kemitraan serupa di berbagai belahan dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara dimana pertumbuhan telekomunikasi masih sangat pesat. Uji coba AI-RAN yang akan dimulai tahun depan akan menjadi indikator penting mengenai kelayakan teknologi ini untuk diimplementasikan secara komersial.






























