YouTube Rilis Fitur Deteksi Wajah untuk Lawan Deepfake AI

6 hours ago 4

Selular.id – YouTube meluncurkan alat deteksi kemiripan wajah berbasis AI untuk membantu kreator memerangi konten deepfake yang menggunakan identitas mereka tanpa izin.

Fitur ini mulai tersedia bagi kreator dalam Program Partner YouTube yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dengan 4.000 jam tayang publik valid dalam setahun terakhir atau 1.000 subscriber dengan 10 juta views Shorts publik valid dalam tiga bulan terakhir.

Alat ini pertama kali diumumkan pada acara Made on YouTube September lalu dan dirancang khusus untuk mengidentifikasi serta mengelola konten yang dihasilkan AI yang menampilkan kemiripan wajah seseorang.

YouTube menjelaskan dalam video yang diunggah ke channel Creator Insider, fitur ini memungkinkan kreator “mendeteksi, mengelola, dan meminta penghapusan video tidak sah di mana kemiripan wajah Anda mungkin diubah atau dibuat dengan AI—cara penting untuk melindungi identitas Anda dan memastikan penonton tidak tertipu.”

Amjad Hanif, Wakil Presiden Produk Kreator YouTube, menegaskan kepada Axios bahwa teknologi baru ini memperluas perlindungan yang sudah ada. “Kreator sudah bisa meminta penghapusan AI palsu, termasuk wajah dan suara, melalui proses privasi kami yang sudah ada. Yang dilakukan teknologi baru ini adalah memperluas perlindungan tersebut,” jelas Hanif.

Proses penggunaan fitur ini mengharuskan kreator terlebih dahulu mengonfirmasi identitas mereka dengan mengunggah foto KTP dan video selfie singkat.

Setelah verifikasi berhasil, mereka dapat meninjau video yang telah ditandai di tab Deteksi Konten di YouTube Studio.

Jika mereka menilai sebuah video sebagai konten yang dihasilkan AI menggunakan wajah mereka, mereka dapat langsung mengajukan permintaan penghapusan.

Perlindungan Identitas di Era Konten AI

Peluncuran fitur deteksi kemiripan wajah ini merupakan langkah signifikan dalam menghadapi tantangan konten AI yang semakin canggih.

Seperti yang pernah diulas Selular.id dalam artikel tentang ancaman deepfake, teknologi manipulasi konten digital semakin mudah diakses dan sulit dibedakan dari konten asli.

YouTube menyatakan komitmennya untuk membangun teknologi AI yang memberdayakan kreativitas manusia secara bertanggung jawab, termasuk melindungi kreator dan bisnis mereka. “Kami membangun alat ini untuk membantu Anda memantau bagaimana kemiripan wajah Anda muncul—memahami jika orang lain menghasilkan video menggunakan kemiripan wajah Anda—untuk melindungi identitas Anda,” jelas pernyataan resmi YouTube.

Implementasi Bertahap dan Respons Komunitas

Fitur deteksi kemiripan wajah mulai tersedia hari ini untuk sebagian kreator dalam Program Partner YouTube dan akan terus diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Pendekatan bertahap ini memungkinkan YouTube mengumpulkan umpan balik dan menyempurnakan sistem sebelum tersedia untuk semua kreator yang memenuhi syarat.

Perkembangan teknologi deteksi konten AI ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan alat verifikasi konten digital. Seperti yang terjadi pada kasus fenomena tornado Rancaekek yang viral di media sosial, verifikasi konten menjadi semakin penting di era informasi digital.

Meskipun fitur ini khusus ditujukan untuk melindungi identitas kreator, implikasinya dapat lebih luas. Teknologi serupa mungkin dapat dikembangkan untuk membantu pengguna biasa melindungi diri dari penyalahgunaan identitas digital.

Perlindungan identitas digital semakin penting mengingat maraknya malware canggih yang dapat mencuri data pribadi pengguna.

Kehadiran fitur deteksi kemiripan wajah ini menandai babak baru dalam perlombaan antara teknologi pembuat konten AI dan alat deteksinya. Seperti evolusi perangkat mobile yang terus menawarkan fitur keamanan baru, platform konten seperti YouTube juga harus beradaptasi dengan tantangan keamanan digital yang terus berkembang.

Pengembangan alat deteksi AI oleh YouTube menunjukkan keseriusan platform dalam menangani masalah konten sintetis.

Pendekatan proaktif ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem konten yang lebih aman bagi kreator dan penonton, sekaligus menjaga integritas platform di tengah pesatnya perkembangan teknologi generatif AI.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |