Selular.ID – Film Indonesia terus menujukan perkembangan positif, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Di 2024 penonton Indonesia capai 80 juta penonton, dari 145 judul film Indonesia yang beredar di bioskop sepanjang 2024.
Hal ini yang membuat Telkomsel berupaya untuk terus dukung sineas muda mengembangkan talenta mereka dalam membuat film berkualitas.
Melalui MAXStream Studios, Telkomsel berhasil menggelar program Secinta Itu Sama Sinema (SISS).
Dengan 442 proposal premise dan sinopsis yang diterima, tiga sineas muda terpilih untuk memproduksi film pendek.
Yakni Little Rebels Cinema Club karya Khozy Rizal, Film Wajib Tonton Sebelum Mati karya Razny Mahardhika, Final Draft karya Hannan Chintya.
Ketiganya telah ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), dan akan diikutsertakan ke festival film bergengsi di tingkat nasional dan internasional.
Yose Rizal, Commisioner Telkomsel, menjelaskan SISS merupakan wujud komitmen dukungan Telkomsel melalui MAXstream Studios terhadap pertumbuhan industri kreatif di Indonesia, sekaligus mewujudkan visi Telkomsel untuk menciptakan masa depan yang gemilang, serta membuka peluang baru di dunia perfilman Indonesia.
Program ini menunjukkan bahwa MAXStream Studios berperan sebagai platform yang tidak hanya mendukung sineas berpengalaman tetapi juga memberikan kesempatan kepada sineas muda yang memiliki potensi besar.
“Dukungan ini merupakan bagian dari upaya MAXStream Studios untuk menciptakan ekosistem industri perfilman yang inklusif dan berkelanjutan.”terang Yose, di Jakarta (8/01/2025).
Little Rebels Cinema Club karya Khozy Rizal, berlatar tahun 2008, menceritakan Doddy, bocah 14 tahun, yang mencoba mereplikasi adegan ikonik dari film zombie bersama sahabat-sahabatnya menggunakan handycam milik kakaknya, Anji, seorang remaja dengan emosi yang kompleks.
Film Wajib Tonton Sebelum Mati karya Razny Mahardhika, menggambarkan Kino, yang bersama istrinya Via dan sahabatnya Wahyu, merayakan satu juta subscriber YouTube mereka dengan mengulas film-film wajib tonton.
Namun, rekaman tersebut menjadi video terakhir mereka, meninggalkan Kino yang kini bergulat dengan kehilangan dan harapan.
Final Draft karya Hannan Chintya, mengikuti Ciko, seorang editor film yang terjebak dalam dilema profesional dan moral ketika diminta untuk menghapus seorang aktor penting dari film atas permintaan investor, menghadapi tekanan dari sutradara dan produser yang berselisih.
Ketiga film pendek karya sineas muda Indonesia ini juga akan terus didukung oleh MAXStream Studios untuk melangkah lebih jauh dengan mendaftarkannya ke berbagai festival film bergengsi di tingkat nasional dan internasional, sebagai bagian dari upaya mempromosikan kreativitas anak bangsa ke panggung dunia.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 sendiri memasuki edisi ke-19 dengan tema “Metanoia”, menjadi ajang bergengsi bagi sinema Asia.
Dengan 180 film dari 25 negara yang ditampilkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi, JAFF terus menjadi ruang kolaborasi seni, budaya, dan pariwisata, sekaligus panggung untuk memamerkan transformasi sinema Asia.
Ke depan, MAXStream Studios akan kembali menghadirkan program “Secinta Itu Sama Sinema” sebagai wujud komitmen terhadap pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Baca Juga:Nonton Squid Game Season 2 Cuma Rp49.900 dengan Paket Netflix Telkomsel
“Telkomsel melalui MAXStream Studios berharap melalui SISS, memberikan solusi unggul bagi komunitas sineas muda untuk membuka peluang baru di dunia perfilman Indonesia, baik di tingkat lokal maupun internasional,”tutup Yose.