Kabid Bina Marga Dinas PU Nabire Ungkap Penyebab Jembatan Kali Nabarua Amblas: Bukan Sekadar Hujan Deras

11 hours ago 3

Nabire, 15 Oktober 2025 – Hujan deras yang mengguyur wilayah Nabire pada Rabu (14/10/2025) menyebabkan jembatan Kali Nabarua yang berada di Kali Harapan, Nabire, mengalami amblas atau longsor. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang melintas di sekitar lokasi tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nabire, Feri Paembonan, menjelaskan bahwa kerusakan jembatan Pipit di Kali Harapan itu sudah mulai tampak sejak beberapa tahun lalu.

“Kerusakan awal disebabkan oleh aktivitas pengambilan material di bawah area jembatan. Akibatnya, permukaan tanah mengalami penurunan. Pada tahun 2020 fondasi bawah abutmen juga sempat tergerus air, dan kami sudah melakukan penanganan sementara dengan suntikan beton,” jelas Feri kepada Nabirenet, Kamis (15/10)

Ia menambahkan, kondisi jembatan kini semakin parah karena pengambilan material semakin dekat dengan pondasi jembatan, sehingga jarak antara permukaan tanah dan struktur utama menjadi jauh.

Untuk itu, ia menilai perlu adanya pergantian desain konstruksi agar lebih kuat dan tahan lama sesuai desain dari Dinas PU Provinsi Papua Tengah.

Selain itu, Feri mengimbau agar aktivitas pengambilan material tidak dilakukan di bawah jembatan, karena dapat mempercepat kerusakan struktur dan meningkatkan risiko longsor.

“Dulu anak-anak masih bisa melompat dari jembatan ke sungai. Sekarang kalau lompat, sudah berisiko karena permukaan tanah turun cukup jauh,” tambahnya.

Ia juga menyebut, sejumlah rumah dan bangunan termasuk sebuah gereja di sekitar jembatan terancam longsor. Untuk itu, diperlukan penanganan segera berupa pembangunan talut atau turap pengaman.

“Kami berharap ada langkah cepat dari pihak provinsi, karena jembatan ini sudah masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Papua Tengah,” tutup Feri.

Analisis Hujan 14 Oktober 2025 Menurut BMKG Nabire

Terpisah, menurut BMKG Nabire, hujan yang terjadi pada Rabu malam (14/10), mulai pukul 20.00 – 22.00 WIT adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan rincian:

– Curah hujan di Stasiun Meteorologi Nabire s/d pukul 21.00 UTC (06.00 WIT) sebesar 2.0 mm Kategori hujan ringan.

– Curah hujan di Stasiun Geofisika Nabire s/d pukul 22.00 UTC (07.00 WIT) sebesar 3.5 mm Kategori hujan ringan.

Berdasarkan data model analisis, kondisi suhu muka laut di wilayah perairan Teluk Cenderawasih yang cukup hangat berikisar 30 s/d 31°C, dan Anomali SST bernilai +0.5 s/d +3.1 °C sehingga terdapat potensi penguapan (penambahan massa uap air) di sekitar wilayah Teluk Cenderawasih.

Dari data citra satelit menunjukkan pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Intan Jaya meningkat pada pukul 11.00 UTC ( 20.00 WIT ) dengan suhu puncak awan mencapai -80°C.

Kondisi kelembaban udara signifikan pada lapisan permukaan hingga 850 – 500 hPa berkisar antara 60% s.d 90%.

Dari Prakiraan Angin Lapisan 3000 feet terdapat adanya konvergensi dan belokan angin yang bergerak dari arah Timur bergerak ke Barat melewati wilayah Papua bagian tengah, sehingga adanya potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.

Sedangkan kondisi labilitas udara Wilayah Papua Tengah berada pada kategori Labil.

BMKG Nabire mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, namun terus waspada dengan memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui berbagai kanal:

– Facebook : @stamet.nabire

– Instagram: @stamet.nabire

– Twitter : @stametnabire

– Aplikasi mobile phone INFO BMKG yang dapat diinstal melalui Play Store atau Apple Store.

Jika hujan terus berlangsung dengan intensitas sedang hingga lebat, masyarakat diimbau untuk menjauh dari tubuh air (misal sungai, pantai, dan waduk) dan dari lereng rawan longsor. Apabila terdapat angin kencang dan petir masyarakat dimohon berlindung ditempat yang aman dan kokoh.

[Nabire.Net]

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |