SELULAR.ID – Layanan platform media sosial TikTok sempat padam hampir 12 jam di Amerika Serikat (AS). Namun, platform video pendek milik ByteDance asal Tiongkok itu kembali bisa diakses di Negeri Paman Sam.
Mengutip TechCrunch, TikTok sempat berhenti beroperasi pada Sabtu 18 Januari malam waktu setempat. Bahkan aplikasi tersebut juga sempat menghilang di toko resmi Apple Store dan Google Play. Meski sudah bisa diakses, di Amerika bagian timur, TikTok belum muncul kembali di toko aplikasi Apple Store dan Google Play.
Dalam pernyataan terbaru, TikTok akan bekerja sama dengan Presiden AS yang akan segera dilantik, Donald Trump. Kerja sama tersebut diperlukan untuk tetap mempertahankan TikTok di AS, yang kini memiliki 170 juta pengguna.
Baca juga: Cara Dapatkan Bonus Kuota 3X Lipat, TikTok, dan Game Unlimited XL Axiata
Pemulihan layanan TikTok itu juga senada dengan permintaan Donald Trump yang akan dilantik. Trump mengatakan layanan tersebut harus tetap hidup agar masyarakat bisa menyaksikan pelantikannya yang akan diselenggarakan Senin 20 Januari 2025 waktu AS.
“Sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan. Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi penalti dalam menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang,”ujar pernyataan TikTok.
Pemadaman layanan yang dilakukan TikTok adalah bentuk mentaati aturan pemerintah AS yang berlaku pada Minggu 19 Januari 2025. Undang-undang tersebut juga melarang perusahaan-perusahaan AS untuk mendukung distribusi, pemeliharaan, atau pembaruan aplikasi tersebut.
Baca juga: Cara Tambahkan Keranjang Kuning di Video Akun TikTok
Layanan TikTok yang kembali dihidupkan bermula saat platform tersebut mendapatkan jaminan dari Trump, tidak akan ada sanksi dalam bentuk apapun jika kembali memulihkan platform.
Trump dalam unggahannya di TikTok juga menegaskan, perlu kesepakatan bersama untuk tetap mempertahankan platform tersebut bisa bertahan di AS. Bisa jadi, dengan rencana melibatkan usaha patungan atau kepemilikan baru TikTok di AS, dengan pihak AS akan memperoleh kepemilikan 50 persen.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News