Saham Telkom Diborong Asing, Potensi Cuan Besar

1 week ago 13

SELULAR.ID – Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) diprediksi bakal menguat pada pekan ini, usai asing memborong saham perusahaan telekomunikasi plat merah ini.

Sebelumnya, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menguat 2,70% ke Rp 2.660 pada perdagangan Jumat (17/1/2025) pekan lalu.

Sebanyak 107,25 juta saham TLKM ditransaksikan, frekuensi 10.638 kali, dan nilai transaksi Rp 284,01 miliar.

Saham Telkom diakumulasi. Broker UBS Sekuritas Indonesia membukukan net buy Rp 62,6 miliar, dan Maybank Sekuritas Indonesia net buy Rp 40,5 miliar.

Asing pun mencatatkan net buy saham emiten telekomunikasi ini Rp 125 miliar dengan nilai transaksi beli secara keseluruhan Rp 237 miliar.

Kendati demikian, saham Telkom (TLKM) melemah 12,5% dalam tiga bulan terakhir, dan anjlok 33,33% setahun.

Di sisi lain, potensi peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU) seiring penurunan tingkat persaingan berkat konsolidasi operator dapat menguntungkan sektor telekomunikasi. Analis menjagokan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

“Sektor telekomunikasi menjadi lebih sehat dengan fokus pada kualitas jaringan dan layanan. Strategi FMC (fixed mobile convergence) dapat meningkatkan pendapatan perusahaan telekomunikasi,” tulis tim riset Samuel Sekuritas, baru-baru ini.

Baca juga: Dari Jumlah BTS, Penguasaan Frekwensi, Hingga Total Pelanggan: Kehadiran XLSmart Bakal Ancam Dominasi Telkomsel dan Indosat

Namun, karena kehadiran berbagai pemain dalam layanan fixed broadband (FBB), persaingan ketat dapat memicu perang harga, sehingga memperlambat pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan melambat akibat jumlah pelanggan seluler yang jenuh sebanyak 188 juta dengan tingkat penetrasi 97% serta 352 juta kartu SIM.

ARPU lebih rendah dari perkiraan – saat ini Rp 41.000 – karena potensi downtrading.

Penguatan dolar AS juga merupakan kabar buruk bagi belanja modal industri telekomunikasi.

Belum lagi, beban biaya regulasi yang tinggi seperti biaya tahunan spektrum dan kontribusi Universal Service Obligation (USO) serta potensi terbatasnya penurunan suku bunga oleh The Fed dan BI pada tahun ini dapat menyebabkan biaya bunga tetap tinggi untuk operator dengan leverage, seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Potensi Cuan Saham TLKM

Meski terdapat beberapa hambatan, industri telekomunikasi di Tanah Air tetap memiliki peluang untuk memangkas biaya, mengingat ada potensi lelang spektrum berinsentif. Para perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas jaringan dan jumlah pelanggan.

Sementara itu, teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT) dapat mendorong permintaan untuk layanan 5G dan serat optik.

Dengan demikian, Samuel Sekuritas menyematkan peringkat overweight untuk sektor telekomunikasi.

Itu artinya, investor berpeluang untuk mendapatkan return lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain.

Baca juga: Harga Saham Smartfren (FREN) Jadi Rp 25 saat Merger

“Itu menjadi peluang beli bagi investor,” sebut broker efek tersebut.

Samuel Sekuritas menetapkan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai pilihan utama di sektor telekomunikasi.

Target harga saham TLKM dipatok sebesar Rp 3.500. Potensi cuan saham TLKM masih tebal.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |