Selular.ID – Whatnot, platform belanja livestream yang bersaing ketat dengan TikTok Shop, suskes mengumpulkan $265 juta dengan valuasi $4,97 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Greycroft Partners, DST Global, dan Avra.
Startup yang didirikan pada 2019 ini muncul sebagai alternatif fitur belanja TikTok. Tahun lalu, total barang senilai lebih dari $3 miliar dijual di Whatnot, termasuk sepatu kets, barang koleksi, piringan hitam, dan tas tangan.
“Peluang untuk apa yang dapat dilakukan perdagangan langsung dan sosial bagi penjual dan bisnis penjual cukup luar biasa,” kata salah satu pendiri dan CEO Whatnot Grant LaFontaine dalam sebuah wawancara dengan media terkemuka, Bloomberg.
“Itu akan menjadi salah satu hal yang mengubah setiap jenis kategori dan bagian dari ritel.”
Whatnot, yang berkantor pusat di Los Angeles, memiliki ribuan penjual di delapan negara termasuk AS, Kanada, Prancis, dan Jerman.
Lebih dari 175.000 jam streaming langsung diselenggarakan di platform tersebut setiap minggu, menurut perusahaan tersebut.
“Ini adalah perpaduan Instagram dan eBay,” kata Val Zapata, penjual Whatnot dan pendiri Shoe Game, yang menjual sepatu kets senilai lebih dari $6 juta di situs tersebut tahun lalu. “Anda memiliki pasar tetapi Anda harus menghibur orang-orang ini.”
Baca Juga: Rekap Perjalanan Bisnis TikTok, Tokopedia, dan ShopTokopedia Sepanjang 2024
Kemampuan untuk mengubah belanja menjadi hiburan telah membuat penjualan langsung mendulang keberhasilandi beberapa wilayah Asia-Pasifik, tempat perusahaan induk TikTok, ByteDance, berkantor pusat.
TikTok Shop sejak saat itu muncul sebagai bagian penting dari bisnis ByteDance di AS, dan para eksekutif tahun lalu berencana untuk menjual barang senilai lebih dari $17 miliar melalui platform tersebut.
Menariknya, putaran pendanaan Whatnot bertepatan dengan larangan oleh pemerintah AS yang akan segera diberlakukan terhadap TikTok.
Kebijakan yang merugikan TikTok itu, berpotensi mengirim beberapa penjual langsungnya ke para pesaing, termasuk Whatnot.
ByteDance menghadapi tenggat waktu 19 Januari untuk menjual TikTok di AS meskipun Presiden terpilih Donald Trump telah berusaha campur tangan.
“Kami akan dengan senang hati membantu para penjual tersebut untuk berkumpul kembali dan membangun bisnis langsung dan sosial yang benar-benar hebat,” kata LaFontaine.
Whatnot akan menggunakan pendanaan terbarunya untuk merekrut lebih banyak teknisi, meningkatkan layanan pelanggan, berekspansi ke negara-negara baru seperti Australia, dan meluncurkan lebih banyak kategori, termasuk golf dan seni, kata LaFontaine.
Perusahaan rintisan tersebut berencana mengajukan penawaran tender untuk membeli kembali sahamnya hingga $72 juta.
Whatnot telah mengumpulkan $746 juta dari para investor sejak peluncuran. Kinerja yang menjanjikan, membuat sejumlah venture capital tertarik menanam dananya di Whatnot.
Greycroft dan Avra adalah investor baru di Whatnot, bersama dengan Lightspeed Venture Partners dan Durable Capital Partners. Mereka berpartisipasi bersama dengan investor lama, seperti Andreessen Horowitz, CapitalG, BOND, dan Y Combinator.
Baca Juga: ByteDance Bakal Beli Chip Nvidia saat Larangan TikTok di AS Menggema