Nabire, 31 Desember 2025 – Menjelang pergantian tahun 2025 ke 2026, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri sebagai upaya memperbaiki kehidupan bernegara ke arah yang lebih baik.
Menurut KH Chriswanto, pada tahun 2026 Indonesia telah memasuki usia 81 tahun sebagai sebuah negara-bangsa. Dalam perjalanannya, Indonesia menghadapi berbagai dinamika, baik di tingkat nasional maupun global, yang menuntut perbaikan berkelanjutan agar tetap sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa.
“Sebagai bangsa, kita perlu terus melakukan muhasabah, terutama di momentum pergantian tahun, agar penyelenggaraan negara tetap berada di jalur keadilan sosial dan kesejahteraan umum,” ujar KH Chriswanto.
Demokrasi, Oligarki, dan Tantangan Keadilan Sosial
Sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas Muslim, Indonesia menurutnya tidak lepas dari tantangan residu demokrasi, seperti munculnya kelompok-kelompok kepentingan. Dalam praktik demokrasi, terdapat potensi sekelompok kecil orang menguasai sumber daya melalui oligopoli maupun oligarki yang didukung oleh modal besar.
“Fenomena ini tidak bisa dihindari dalam demokrasi. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, hingga Rusia tumbuh dengan konglomerasi. Namun kuncinya adalah pemerintah yang kuat dan berpihak pada keadilan sosial, bukan tunduk pada kepentingan investor,” tegasnya.
Kerusakan Lingkungan Jadi PR Besar Pemerintah
KH Chriswanto juga menyoroti persoalan serius terkait kerusakan lingkungan akibat investasi yang tidak terkendali. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan RI tahun 2024, deforestasi di Indonesia telah mencapai 175 ribu hektare sejak era Orde Baru hingga Reformasi.
“Hutan yang kaya manfaat berubah menjadi perkebunan sawit dan kawasan tambang. Ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus disikapi dengan bijak,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa sejarah mencatat banyak peradaban besar dunia—seperti Mesopotamia, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, hingga Persia—yang runtuh bukan semata karena teknologi atau ekonomi, melainkan akibat kemerosotan moral.
“Peradaban besar itu maju secara teknologi, tetapi runtuh karena degradasi moral. Saat ini hanya tersisa bangunan sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya,” ujarnya.
Munas X LDII dan Pembinaan Generasi Muda
Berbagai persoalan kebangsaan tersebut, lanjut KH Chriswanto, akan dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) X LDII yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan 2026. LDII akan merumuskan masukan dan rekomendasi bagi pemerintah yang dituangkan dalam program kerja organisasi.
Selain itu, LDII juga memberi perhatian serius pada pembinaan generasi muda sebagai fondasi membangun peradaban bangsa yang bermoral menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu upaya yang dilakukan secara konsisten adalah Pengajian Akhir Tahun, yang telah diselenggarakan sejak pertengahan 1990-an.
“Setiap akhir tahun, LDII mengadakan pengajian di majelis taklim, mushola, masjid, dan pesantren. Generasi muda diajak mengaji, berdiskusi, menerima nasihat, hingga kegiatan positif seperti drama dan pencak silat. Tahun ini kami juga mengimbau penanaman pohon di sekitar lokasi pengajian,” jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut, LDII berharap generasi muda terhindar dari aktivitas negatif seperti maksiat, hura-hura, konsumtif, dan hedonisme, serta tumbuh menjadi generasi beriman, berakhlak mulia, dan mandiri.
LDII Papua Tengah Gelar Refleksi Akhir Tahun
Sejalan dengan arahan DPP, DPW LDII Papua Tengah turut menggelar berbagai kegiatan refleksi akhir tahun 2025, mulai dari pengajian umum, pengajian usia mandiri (pra-nikah), bazar kemandirian ekonomi, hingga asrama liburan akhir tahun.
Ketua LDII Papua Tengah H. Nuryadi menginstruksikan seluruh DPD dan PAC untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan positif seperti pengajian, diskusi, zikir, dan doa bersama, guna menjaga ketertiban umum dan keamanan masyarakat.
“Momentum tahun baru sebaiknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, bukan pesta berlebihan yang justru mengganggu kamtibmas,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, H. Nuryadi menyampaikan ucapan selamat menyambut tahun baru 2026 serta mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat kebersamaan dalam membangun Papua Tengah yang lebih sejahtera dan mandiri.
[Nabire.Net]

10 hours ago
6












































