Nabire, 2 Desember 2024 – Pemerintah Provinsi Papua Tengah mencatatkan prestasi membanggakan dengan berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan. Melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penanaman modal usaha, upaya pengentasan kemiskinan ini menunjukkan hasil yang nyata.
Pada acara Rakor Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang digelar Senin (2/12/2024), Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus, Ukkas, S.SOS., M.K.P, mengungkapkan bahwa penurunan kasus kemiskinan ekstrem terjadi di sejumlah kabupaten:
-
Kabupaten Dogiyai: dari 49.362 kasus menjadi 25.144 kasus (turun 19,8%)
-
Kabupaten Puncak Jaya: dari 46.172 kasus menjadi 25.396 kasus (turun 19,5%)
-
Kabupaten Nabire: dari 43.576 kasus menjadi 16.735 kasus (turun 15,3%)
Ukkas menyampaikan sambutan dari Gubernur Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, yang menegaskan pentingnya upaya terencana dan kolaboratif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.
“Kemiskinan ekstrem adalah tantangan serius yang membutuhkan pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan. Hari ini, kita harus menyelaraskan langkah untuk memperkuat kolaborasi dalam mencari solusi inovatif sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah,” kata Ukkas.
Data Kemiskinan Ekstrem 2023-2024
Data dari Kemenko PMK RI yang diolah Bapperida menunjukkan jumlah kasus kemiskinan ekstrem di beberapa kabupaten:
-
Kabupaten Nabire: 16.735 kasus
-
Kabupaten Puncak Jaya: 25.396 kasus
-
Kabupaten Paniai: 7.050 kasus
-
Kabupaten Mimika: 11.034 kasus
-
Kabupaten Puncak: 31.904 kasus
-
Kabupaten Dogiyai: 25.144 kasus
-
Kabupaten Intan Jaya: 4.416 kasus
-
Kabupaten Deiyai: 8.104 kasus
Pada tahun 2022, total kasus tercatat sebanyak 267.129, sedangkan pada 2023 menurun menjadi 129.783 kasus. Penurunan signifikan ini mencapai 137.346 kasus, atau sebesar 9%.
Langkah Konkret Pemerintah Papua Tengah
Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengalokasikan anggaran sebesar Rp321,6 miliar untuk penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk melalui:
-
Bantuan Langsung Tunai (BLT)
-
Penanaman modal usaha
-
Pendekatan berbasis data akurat
-
Kebijakan yang tepat sasaran
-
Penguatan koordinasi antarinstansi
“Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Evaluasi kebijakan dan penyusunan rencana kerja strategis akan menjadi kunci keberlanjutan program ini,” pungkas Ukkas.
Dengan langkah-langkah ini, Provinsi Papua Tengah optimis dapat terus mengurangi angka kemiskinan ekstrem, memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Post Views: 124