Intel Hadapi Kelangkaan Chip Hingga 2026, Permintaan CPU Melonjak

11 hours ago 5

Selular.id – Intel mengonfirmasi bahwa perusahaan akan menghadapi kelangkaan pasokan chip hingga kuartal pertama 2026. Permintaan yang melonjak untuk prosesor server dan klien membuat kapasitas produksi tidak mampu mengimbangi, dengan persediaan chip diperkirakan akan habis pada periode tersebut. Kondisi ini diungkapkan langsung oleh Chief Financial Officer Intel David Zinsner dalam wawancara telepon dengan Barron’s.

Zinsner menyebut kuartal pertama 2026 akan menjadi periode “paling menantang” bagi Intel dalam memenuhi permintaan chip. Meskipun kondisi ini menjadi perhatian serius, hal ini sekaligus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan untuk divisi foundry Intel. Permintaan yang kuat ini diperkirakan akan bertahan hingga awal 2026, menciptakan lingkungan kapasitas yang ketat untuk waktu yang cukup lama.

Dalam lingkungan kapasitas yang ketat saat ini, tim Intel telah berhasil mendukung peningkatan permintaan di kuartal berjalan. Perusahaan mengaku sedang bekerja sama dengan pelanggan untuk memaksimalkan output yang tersedia, termasuk menyesuaikan harga dan campuran produk untuk mengalihkan permintaan ke produk yang memiliki pasokan memadai.

Di segmen data center, platform server Xeon Intel mengalami peningkatan adopsi yang signifikan. Lini CPU Xeon 6 ‘Granite Ridge’ menjadi andalan Intel untuk segmen AI, mendorong perusahaan terus memperluas lini produksi chip, bahkan untuk teknologi yang lebih tua seperti node Intel 7. Meskipun upaya menjaga kapasitas sesuai permintaan terus dilakukan, Intel memperkirakan produknya akan tetap dalam kondisi kekurangan pasokan sepanjang 2026.

Di sisi prosesor klien, lini CPU Raptor Lake Intel juga menghadapi kendala kapasitas. Namun, kondisi ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh tingginya permintaan, melainkan lebih karena fokus perusahaan pada peningkatan produksi CPU server di node seperti Intel 7. Situasi inilah yang mendorong Intel untuk menaikkan harga Raptor Lake, memastikan perusahaan dapat melayani pasar klien dan data center secara bersamaan.

Prioritas Intel saat ini jelas tertuju pada segmen CPU server, yang membuat pasar konsumen harus menempati posisi kedua. Keputusan strategis ini mencerminkan besarnya peluang bisnis di segmen data center, terutama dengan meningkatnya adopsi komputasi AI dan cloud computing di berbagai industri.

Kondisi kelangkaan chip Intel ini terjadi di tengah persaingan ketat di pasar prosesor server. Selama beberapa tahun terakhir, pangsa pasar Intel di segmen data center sempat tergerus oleh pesaing seperti AMD. Kini, dengan produk x86 Intel kembali menjadi sorotan pasar, perusahaan menghadapi tantangan baru berupa bottleneck produksi yang membatasi kemampuan pasokan.

Peningkatan permintaan chip Intel berasal dari berbagai faktor, termasuk percepatan transformasi digital pasca-pandemi, berkembangnya aplikasi AI, dan kebutuhan infrastruktur cloud yang terus bertumbuh. Tren ini tidak hanya mempengaruhi Intel tetapi seluruh industri semikonduktor, seperti terlihat dalam kasus perusahaan Belanda yang terjebak dalam perang chip global.

Pasar prosesor server sendiri semakin kompetitif dengan kehadiran berbagai pemain. Selain AMD yang terus mengembangkan produk EPYC-nya, chip server 5nm dengan 80 core seperti Kunpeng 930 juga turut meramaikan persaingan. Namun, posisi Intel dengan platform Xeon-nya tetap menjadi pilihan utama banyak perusahaan, terutama untuk workload tradisional dan AI inference.

Dari sisi kepemimpinan, situasi ini menjadi ujian berat bagi eksekutif Intel. Dinamika kepemilikan saham Intel dan peran Lip-Bu Tan menjadi faktor tambahan dalam menghadapi tantangan operasional ini. CEO Intel Lip-Bu Tan dan CFO David Zinsner harus menemukan solusi kreatif untuk mengoptimalkan kapasitas produksi yang terbatas sambil mempertahankan momentum pertumbuhan perusahaan.

Industri teknologi kini mengamati bagaimana Intel akan mengelola krisis pasokan ini. Kemampuan perusahaan dalam menyeimbangkan alokasi produksi antara segmen data center yang menguntungkan dan pasar klien yang lebih luas akan menentukan posisi kompetitif Intel dalam beberapa tahun mendatang. Sementara solusi jangka pendek seperti penyesuaian harga dan product mix telah diterapkan, solusi jangka panjang memerlukan investasi besar dalam kapasitas produksi dan inovasi teknologi.

Perkembangan situasi kelangkaan chip Intel ini akan terus dipantau oleh pelaku industri, investor, dan konsumen. Kemampuan Intel mengatasi tantangan pasokan sambil mempertahankan pertumbuhan bisnis akan menjadi indikator penting kesehatan perusahaan dan ketahanan rantai pasokan semikonduktor global secara keseluruhan.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |