Jakarta, SELULAR.ID – Threads dan Instagram akan merekomendasikan konten politik kepada para penggunanya. Kebijakan baru ini dinilai inkonsisten, karena perusahaan milik Meta tersebut sebelumnya ‘melawan’ konten politik untuk meredam perdebatan sengit di platform media sosial itu.
Konten politik yang akan direkomendasikan dalam Threads dan Instagram bukan semata politik parlementer, melainkan memiliki cakupan yang lebih luas. Mulai dari isu imigrasi, politik praktis, hingga kebijakan pemerintah dan sebagainya. Hal ini juga dikaitkan oleh masyarakat sebagai salah satu permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.
Kepala Instagram dan Threads, Adam Mosseri mengatakan, konten politik akan kembali ke kedua platform tersebut secara global. Hal ini secara otomatis akan merubah kebijakan moderasi milik Meta terhadap konten yang diunggah dalam dua platform media sosial itu.
Tak dipungkiri, belum lama ini, Meta merubah moderasinya dengan menghentikan program pemeriksaan fakta pihak ketiga di AS. Meta menggantinya dengan sistem berbasis komunitas yang terinspirasi oleh model ‘Community Notes’ yang digunakan oleh X/Twitter.
Mengutip Business Today, Meta mengklaim bahwa keputusannya melonggarkan konten politik seperti isu imigrasi dan identitas gender, akan membuat orang lebih bebas berekspresi dalam menanggapi isu terkini.
Meski demikian, para kritikus di AS juga merasa khawatir karena perubahan langkah tersebut justru bisa membuat platform lebih mudah disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, dan kata-kata yang merugikan, seperti ujaran kebencian yang provokatif.
Mosseri juga mengatakan bahwa ia juga masih berusaha menyempurnakan kebijakan baru tersebut. Ia juga menegaskan bahwa membedakan konten dalam kategori sebagai politik, bukanlah hal yang mudah.
Meski konten politik akan direkomendasikan di Instagram dan Threads, namun pihak Meta masih memberikan kendali penuh kepada pemilik akun untuk mengatur feed-nya. Pengguna Instagram atau Threads masih bisa menyesuaikan visibilitas konten politik melalui pengaturan kontrol konten. (***)
Baca Juga: Meta Larang Iklan Politik hingga Pemilu di AS Selesai