SELULAR.ID – Presiden terpilih AS, Donald Trump mengakui masih ingin mempertahankan TikTok di Amerika Serikat (AS). Keinginannya itu ia kemukakan saat menjumpai para pendukungnya di sebuah acara di Phoenix, Arizona.
Sebelumnya, Trump dengan CEO TikTok, Shou Chew dikabarkan sudah mengadakan pertemuan di tengah ketegangan pelarangan TikTok di AS. Dalam pertemuan dengan Chew, Trump mengatakan menemui titik hangat untuk aplikasi asal Tiongkok itu.
Terbaru, dalam acara di Arizona, Trump mengaku tertegun dengan pertemuannya dengan Chew. Diketahui, Chew memberikan data kepada Trump mengenai respon warga di AS terhadap TikTok.
Baca juga: Terpilihnya Donald Trump Pengaruhi Pasar Gadget dan Consumer Electronics
“Kita harus mulai berpikir karena, seperti yang kalian tahu, kita memang masuk ke TikTok, dan kita mendapat respons yang luar biasa dengan miliaran tayangan, miliaran dan miliaran tayangan,” ujar Trump yang diwartakan Reuters.
“Mereka menunjukkan grafik kepada saya, itu adalah rekor, dan sangat menyenangkan untuk dilihat. Ketika saya melihatnya, saya berpikir, ‘mungkin kita harus pertahankan aplikasi ini sebentar lagi’,” imbuh Trump yang dikutip dalam TechCrunch, Senin 23 Desember 2024.
TikTok sebelumnya dilarang beredar di AS, sejak Presiden aktif Joe Biden menandatangani RUU yang melarang platform video pendek milik ByteDance itu, pada April 2024.
Baca juga: ByteDance Minta Pengadilan AS Tinjau UU Larangan TikTok
Dalam perkembangannya, TikTok dilarang beredar di AS pada Januari tahun depan, atau boleh beredar dengan syarat menjualnya kepada AS, paling lambat 19 Januari 2024. Tanggal itu merupakan tanggal sehari sebelum Donald Trump dilantik kembali menjadi presiden AS.
Hingga kini, TikTok sudah melakukan banding kepada pengadilan Federal. Hakim Mahkamah Agung AS akan mendengarkan argumen dari TikTok pada 10 Januari mendatang.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News