The New York Times Mulai Gunakan AI untuk Dapur Redaksi dengan Batasan

3 weeks ago 23

SELULAR.ID – Industri media The New York Times kini mulai mengizinkan penggunaan AI di dapur redaksi mereka dengan batasan. Penggunaan AI dalam ruang redaksi ini pertama kali diberitakan oleh Semafor. The New York Times menggunakan AI tersebut untuk beberapa tugas dalam dapur redaksi pemberitaan.

Dalam pengumuman internal, The New York Times menyatakan mengizinkan tim produk dan editorialnya menggunakan alat AI, yang di masa depan mungkin bisa digunakan untuk menulis salinan media sosial, judul SEO, hingga kode pemrograman.

Dalam email tersebut, The New York Times juga memperkenalkan Echo, alat AI internal baru yang dirancang untuk membuat ringkasan otomatis. Beberapa alat AI yang boleh digunakan dengan batasan juga turut diumumkan.

Beberapa produk AI tersebut yakni, AI internal Echo untuk ringkasan berita, GitHub Copilot untuk pemrograman, Google Vertex AI untuk pengembangan produk, ChatExplorer dari internal, API OpenAI non-ChatGPT, dan beberapa produk AI dari Amazon.

Baca juga: 5 Poin Isi Penawaran Elon Musk untuk Membeli OpenAI Senilai $97,4 Miliar

Pedoman baru yang diberikan menyarankan agar staf editorial memanfaatkan AI untuk memberikan saran penyuntingan, merancang pertanyaan wawancara, dan membantu riset. Namun, mereka dilarang menggunakan AI untuk menulis atau merevisi artikel secara signifikan, serta memasukkan informasi dari sumber rahasia.

Dalam pengumuman internal, AI tidak boleh digunakan untuk menulis atau mengubah artikel secara signifikan, menyalin konten berhak cipta, menghindari paywall, atau membuat gambar/video berbasis AI tanpa label yang jelas.

The New York Times tetap menegaskan bahwa konten berita utama akan selalu ditulis dan diedit oleh jurnalis manusia. Prinsip penggunaan AI yang diterapkan sejak Mei 2024 menyatakan bahwa meskipun AI bisa membantu, tanggung jawab akhir tetap ada pada jurnalis dan editor manusia.

Keputusan The New York Times untuk mengadopsi AI ini muncul di tengah gugatan hukum yang sedang berlangsung terhadap OpenAI dan Microsoft. The New York Times menuduh kedua perusahaan tersebut telah melanggar hak cipta dengan melatih AI generatif menggunakan kontennya tanpa izin.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |