SELULAR.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dinilai mempengaruhi pendukungnya untuk membeli kendaraan pabrikan Tesla, usai saham perusahaan itu menurun drastis. Hal itu justru bertentangan dengan cara kepemimpinannya yang berencana menghapus intensif kendaraan listrik di AS.
Pernyataan itu menjadi ironi, lantaran keinginan Trump untuk membeli Tesla dan dipublikasikan, adalah urusan yang sangat personal. Trump dan pemilik Tesla, Elon Musk, memiliki kedekatan karena Musk menjadi juru kampanyenya, dan memiliki beberapa posisi penting dalam pemerintahan Trump.
Tak hanya itu, kebijakan Trump yang berencana meniadakan intensif bagi kendaraan listrik di AS justru menjebak Musk pada kerugian besar untuk produk Tesla. Para kritikus AS menyuarakan bahwa aksi pamer Trump membeli mobil Tesla adalah ironi yang tak berkesudahan bagi kedua hubungan itu. Semeskinya, Trump bisa menahan diri untuk hal lain yang lebih penting.
Baca juga: Donald Trump Akan Pimpin KTT Kripto Pertama, Pekan Ini
Trump juga berpendapat bahwa semeskinya Musk tak mendapatkan hukuman sosial dari masyarakat karena kedekatannya dengan Presiden. Hal yang menarik, basis pendukung Trump lebih cenderung memilih truk pickup bermesin V8 besar ketimbang mobil listrik seperti Tesla.
Sinyal keterpurukan kendaraan listrik sebenarnya sudah dibaca oleh General Motor (GM) yang sempat melepas sahamnya kepada LG Energy Solution (LGES) pada Desember 2024. GM bahkan berani mundur dari proyek kerjasama mereka, yakni di pabrik sel baterai Ultium Cells yang hampir rampung di Lansing, Michigan.
Keputusan GM melepas sahamnya kepada LGES tersebut dikarenakan menurunnya minat kendaraan listrik, serta potensi pencabutan insentif kendaraan listrik, yang digagas pemerintahan AS di bawah Joe Biden, untuk memproduksi energi bersih di dalam negeri.
Sayangnya, Tesla kurang peka dengan kebijakan yang mempengaruhi perilaku konsumen dengan pencabutan kebijakan intensif untuk kendaraan listrik, seperti yang dilakukan General Motor. Trump, justru menilai kemerosotan penjualan Tesla sebagai sanksi sosial terhadap Musk karena memiliki kedekatan dengannya.
Baca juga: Penjualan Tesla di Tiongkok Menurun Dramatis
Meski Trump pamer akan membeli kendaraan listrik Tesla, nyatanya, saham perusahaan itu masih belum stabil, dan justru terus memburuk. Mengutip Mashable, saham Tesla anjlok hingga 15 persen, menjadi bagian terburuk sejak 2020.
Sebelumnya, penjualan Tesla di pasar Eropa juga menurun dramatis. Di Jerman, penjualan menurun sebanyak 45 persen, dan di Perancis anjlok hingga 65 persen. Penjualan Tesla juga merosot tajam di Tiongkok, yang mengalami penurunan hingga 49,2 persen.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News