Meski Sudah Sepakat, Apple Tegaskan Tak Akan Bangun Pabrik iPhone di Indonesia

2 weeks ago 18
Web Berita News Pagi Jitu Online

Selular.ID – Indonesia dan Apple dilaporkan mencapai kesepakatan untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 di negara tersebut.

Kesepakatan itu mengakhiri kebuntuan selama lima bulan karena raksasa teknologi itu berkomitmen untuk menggelontorkan investasi senilai $1 miliar.

Perkembangan terbaru ini terjadi setelah Apple melunasi utang sebesar $10 juta kepada pemerintah Indonesia imbas tidak mematuhi peraturan TKDN antara 2020 dan 2023.

Menurut Bloomberg, penyelesaian sengketa tersebut memberi Apple akses ke populasi Indonesia yang melek teknologi yang jumlahnya mencapai 278 juta setelah melaporkan penurunan penjualan di China.

“Kami senang dapat memperluas investasi kami di Indonesia, dan tidak sabar untuk membawa seluruh produk inovatif Apple, termasuk rangkaian iPhone 16, serta iPhone 16e yang terbaru, kepada konsumen kami di sini,” ujar pihak Apple dalam keterangan resmi, Rabu (26/2/2025).

Kesepakatan tersebut menyusul perselisihan yang dimulai pada Oktober 2024 setelah Indonesia menolak memberikan izin untuk penjualan model iPhone terbaru Apple, dengan alasan kegagalan perusahaan untuk mematuhi aturan produksi dalam negeri.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Beri Lampu Hijau ke Apple, iPhone 16 Segera Hadir

Pada awal 2025, janji awal Apple untuk berinvestasi $1 miliar di pabrik manufaktur lokal juga disambut dengan penolakan pemerintah.

Menperin Agus Gumiwang mengklaim rencana pembuat iPhone untuk memproduksi perangkat pelacak AirTag tidak akan memenuhi peraturan untuk suku cadang iPhone yang diproduksi di dalam negeri.

Namun, sebagai bagian dari persyaratan terbaru, Apple tidak hanya akan menepati janjinya untuk berinvestasi $1 miliar untuk memenuhi peraturan manufaktur tetapi juga berkomitmen untuk melatih bakat lokal dalam perangkat lunak dan desain produk.

Langkah ini diambil setelah tekanan yang sudah berlangsung lama dari pemerintah Indonesia agar perusahaan tersebut memperluas inisiatif R&D lokalnya.

Melalui tawaran investasinya, Apple bermaksud untuk mendirikan pabrik manufaktur AirTag di Pulau Batam, yang mencakup 20 persen dari produksi AirTag global. Pabrik ini akan dioperasikan bersama mitra utama Apple, Luxshare Precision Industry.

Pabrik lain di Bandung akan memproduksi aksesori untuk memperluas kehadiran Apple di Indonesia.

Pabrik tersebut dioperasikan oleh mitra Apple lainnya, yaitu Long Harmony. Perusahaan ini memproduksi kain mesh, yang merupakan komponen untuk memproduksi AirPod Max.

Meski sudah memenuhi sejumlah persyaratan, Apple dilaporkan tidak memiliki rencana untuk memproduksi iPhone di Indonesia seperti yang diminta oleh Menperin Agus Gumiwang.

Apple tetap memilih jalur inovasi sebagai syarat TKDN 40% yang diberlakukan pemerintah sejak 2017, kepada seluruh vendor smartphone yang beroperasi di Indonesia.

Melalui jalur inovasi itu, Apple disebut sepakat membangun pusat Research and Development (R&D) atau Pusat Kegiatan Riset dan Pembangunan.

Fasilitas R&D yang akan dibangun oleh raksasa asal Cupertino, California itu, merupakan salah satu bentuk siklus investasi baru Apple di Indonesia yang totalnya mencapai USD 160 juta dolar.

Baca Juga: Menperin Sebut Apple Telah Lunasi Utang Investasi ke Indonesia

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |