SELULAR.ID – World Health Organization atau WHO mengemukakan bahwa dalam penelitian terbaru, remaja yang sering bermain gim atau gamer, memiliki risiko lebih tinggi kehilangan pendengaran. Dalam intensitas tinggi menggunakan perangkat audio di telinga, gamer dua kali lebih rentan mengalami tinnitus atau dengung di telinga.
Dalam momen Hari Pendengaran Sedunia 3 Maret 2025, WHO memperkenalkan standar baru keselamatan bagi para gamer, untuk mencegah gangguan pendengaran telinga. Anjuran dari WHO memang bersifat imbauan, lantaran keselamatan diri menjadi tanggung jawab pribadi para gamer sendiri.
Dalam rekomendasinya, WHO menyarankan kepada para gamer untuk menggunakan perangkat audio dengan sistem pemantauan volume yang memberi peringatan jika suara terlalu keras. Selain itu, perangkat audio juga sebaiknya dilengkapi dengan fitur otomatis yang menyesuaikan volume saat berpindah ke perangkat lain, seperti dari headset ke speaker.
Baca juga: Daftar Game Esports yang Bakal Dilombakan di Asian Games 2026
Selain memberi standar keselamatan kesehatan pendengaran kepada gamer, WHO juga memberikan hal sama kepada pengembang gim. Pengembang gim disarankan menyediakan opsi untuk mengatur volume suara dalam gim secara terpisah. Kemudian, memberikan peringatan jika volume terlalu tinggi. Selain itu, pengembang juga memiliki sistem penyesuaian volume otomatis saat gamer mengganti perangkat audio.
Rekomendasi dari WHO adalah hal yang mudah dilakukan untuk keselamatan pendengaran. Hanya saja, fitur peringatan selama bermain bisa jadi tidak disukai oleh gamer karena dapat mengganggu pengalaman bermain. Hal ini memerlukan kesadaran bagi gamer untuk lebih peduli dengan kesehatan pendengarannya.
WHO memperkirakan 1 miliar orang berisiko mengalami gangguan pendengaran. Tak dipungkiri, angka kuantitatif tersebut didapat berdasarkan perkembangan gim yang sangat luas dengan miliaran pengguna. Ini juga didukung data bahwa perusahaan teknologi gim juga terus mengungkapkan perkembangan jumlah pemainnya. Setidaknya, ada 3 miliar gamer di seluruh dunia yang sebagian besar belum menyadari risiko gangguan pendengaran.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News