SELULAR.ID – Platform media sosial TikTok masih belum memiliki nasib yang jelas di Amerika Serikat (AS). Padahal, waktu penangguhan tinggal 23 hari lagi, dari 75 hari toleransi yang diperintahkan oleh perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump.
Nasib aplikasi milik ByteDance tersebut kini dikabarkan hampir menemukan titik terang. Namun, lagi-lagi Trump sendiri tidak memberikan kepastian yang jelas soal nasib TikTok.
Sebagai tokoh kunci yang bisa menentukan nasib TikTok, Trump hanya memberikan sedikit informasi mengenai siapa calon pembeli operasional TikTok di AS, tanpa informasi yang terperinci.
Trump kepada jurnalis di AS hanya memberi gambaran bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan empat calon pembeli TikTok di AS. Ia tak menegaskan kapan keputusan bisa diambil.
Baca juga: Penyebab TikTok Shop Ganti Logo, Bos Tokopedia Ungkap Hal Ini
“Kami sedang berurusan dengan empat kelompok berbeda, dan banyak pihak yang menginginkannya… Ke-empatnya bagus,” ujar Trump mengutip Techcrunch.
Saat ditanya apakah mungkin kesepakatan akan segera dilakukan, Trump hanya menjawab, “Bisa jadi”.
Masa penangguhan TikTok yang dibatasi hingga 4 April di AS, sempat memunculkan banyak tokoh di bidang teknologi yang digadang bisa mengatasi masalah itu. Dalam putusan pengadilan federal, TikTok dilarang beroperasional di AS selamanya, terhitung sejak 19 Januari 2025. Platform itu hanya bisa eksis jika menjual operasionalnya di AS.
Baca juga: Bukan Indonesia, Ini Alasan TikTok Bangun Pusat Data di Thailand
Nama perusahaan besar mulai dari Microsoft, Oracle, Perplexity AI, hingga Reddit, terseret dan dirumorkan menjadi pihak yang minat membeli TikTok di AS. Itu menjadi bagian dari rencana Trump, yang mengusahakan TikTok bisa bertahan di AS sebagai usaha patungan.
Trump yang awalnya mendukung perusahaan musuh harus dilarang, termasuk Tiongkok sebagai basis TikTok, kini justru mendukung. Di AS sendiri, pengguna TikTok mencapai 170 juta, salah satunya Donald Trump.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News