SELULAR.ID – Perusahaan otomotif Nissan baru saja gagal menjalankan rencana akuisisi dengan perusahaan domestik Jepang, Honda. Kini, untuk menyelamatkan kondisi perusahaan, Nissan dikabarkan sedang mendekati Tesla untuk menjadi alternatif rencana ‘kebangkitan’ perusahaan.
Dalam pemberitaan di Financial Times, sumber internal Nissan mengungkapkan bahwa perusahaan itu sedang mengupayakan kerja sama dengan Tesla, untuk memproduksi mobil listrik. Nissan bahkan dikabarkan akan ditemani sejumlah petinggi penting untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Pihak Nissan akan melibatkan mantan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, serta mantan anggota dewan Tesla, Hiro Mizuno. Kedua orang itu disebut sedang merancang rencana investasi yang melibatkan Tesla dalam Nissan.
Inisiator proyek kerja sama Nissan dengan Tesla ini berharap Tesla mau bergabung sebagai investor strategis. Salah satu daya tarik utama bagi Tesla adalah, fasilitas produksi Nissan di Amerika Serikat (AS). Pabrik-pabrik ini bisa membantu Tesla memperluas produksi domestik di tengah ancaman kenaikan tarif impor dari pemerintah AS.
Baca juga: Merger Honda dan Nissan Senilai $60 Miliar Batal
Dilihat dari kapasitas Nissan di AS, perusahaan itu memiliki dua pabrik perakitan di Tennessee dan Mississippi. Kedua pabrik tersebut mampu memproduksi sekira satu juta unit per tahun. Namun, sepanjang 2024, hanya 525.000 unit yang diproduksi lantaran perusahaan sedang dihadapkan pada masalah finansial dan tantangan pasar.
Dengan kondisi Nissan di AS, Tesla berpotensi memanfaatkan kelebihan kapasitas ini untuk meningkatkan produksi di dalam negeri, sekaligus mendapatkan akses ke jaringan distribusi Nissan yang sudah mapan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Nissan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penjualan yang melemah, kelebihan kapasitas produksi, hingga lini produk yang dianggap usang.
Namun, pasar saham merespons kabar rencana merapat ke Tesla oleh Nissan dengan positif, sehingga mendorong harga saham Nissan di Tokyo naik lebih dari 10 persen. Hanya saja, belum ada informasi apapun dari Tesla, apakah tertarik berinvestasi kepada Nissan.
Tesla sendiri belum pernah berinvestasi dalam produsen mobil lain, lantaran lebih fokus pada pengembangan kendaraan otonom dan robotika. Selain itu, Tesla memiliki kekuatan finansial yang jauh lebih besar dibandingkan Nissan.
Jika kerja sama itu terwujud, Nissan dan Tesla bisa menjadi simbiosis mutualisme yang baik, karena keduanya bisa saling mengandalkan. Tesla dapat membawa keahlian dalam teknologi kendaraan listrik dan baterai, sementara Nissan menawarkan pengalaman manufaktur serta jaringan distribusi globalnya.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News