Foxconn Catat Omzet Rp325 Triliun, Server AI Jadi Andalan

19 hours ago 7

Selular.id – Hon Hai Precision Industry Co. atau Foxconn, mitra produksi utama Nvidia Corp. dan Apple Inc., mencatatkan pendapatan bulanan yang solid pada Agustus 2025.

Perusahaan asal Taiwan ini membukukan omzet sebesar NT$606,5 miliar atau setara dengan Rp325,35 triliun, tumbuh 10,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Foxconn menyatakan dalam pernyataan resminya bahwa pertumbuhan ini didorong oleh permintaan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) yang tetap kuat di Amerika Serikat.

Mereka juga memperkirakan penjualan pada kuartal ketiga akan mengalami peningkatan secara berurutan dan tahunan, seiring dengan peningkatan signifikan dalam pengiriman produk cloud.

Analis pasar rata-rata memproyeksikan kenaikan penjualan Foxconn sebesar 16,4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Perusahaan ini masih mengandalkan Apple Inc. sebagai sumber pendapatan utama, dengan merakit berbagai perangkat elektronik termasuk iPhone.

Namun, Foxconn mulai melihat pergeseran tren dengan server AI yang diprediksi akan menjadi bisnis masa depan.

Ilustrasi Hon Hai atau Foxconn. (Bloomberg)

Foxconn memperkirakan penjualan server akan lebih dari dua kali lipat pada kuartal ini, sementara bisnis elektronik konsumennya mengalami penurunan.

Pergeseran fokus ini menunjukkan bagaimana perusahaan mulai beradaptasi dengan perubahan pasar teknologi global, di mana permintaan akan infrastruktur cloud dan AI terus meningkat.

Perkembangan ini terjadi dalam konteks persaingan global di sektor manufaktur teknologi. India Vs China: Siapa Bakal Mendominasi Sektor Manufaktur Global? menjadi pertanyaan strategis bagi perusahaan seperti Foxconn yang memiliki operasi di berbagai negara.

Kemitraan Foxconn dengan Nvidia semakin mengukuhkan posisinya dalam rantai pasokan teknologi AI. Nvidia sendiri telah menjadi pemain kunci dalam industri chip AI, menggeser dominasi tradisional Intel di sektor ini. Kolaborasi antara Foxconn dan Nvidia memungkinkan perusahaan Taiwan ini memanfaatkan gelombang pertumbuhan komputasi awan dan kecerdasan buatan.

Meskipun bisnis elektronik konsumen menunjukkan penurunan, Foxconn tetap optimis dengan prospek jangka panjang. Perusahaan telah melakukan diversifikasi bisnis dan investasi strategis di berbagai negara, termasuk ekspansi besar-besaran di India sebagai bagian dari strategi relokasi produksi.

Lingkungan regulasi global juga mempengaruhi strategi bisnis Foxconn. Seperti yang terjadi pada tiga raksasa teknologi yang didenda jutaan dollar karena melanggar aturan, perusahaan teknologi besar harus beroperasi dengan memperhatikan compliance dan regulasi di berbagai yurisdiksi.

Persaingan di industri chip juga semakin ketat dengan munculnya pemain baru dan kebangkitan perusahaan yang sebelumnya tertekan. Huawei yang bersiap memproduksi chip 3 nanometer menunjukkan bagaimana dinamika industri semikonduktor terus berubah dengan cepat.

Dengan pertumbuhan yang dicatatkan pada Agustus dan proyeksi optimis untuk kuartal ketiga, Foxconn menunjukkan ketahanan dalam menghadapi fluktuasi pasar global. Perusahaan ini terus beradaptasi dengan tren teknologi terkini sambil mempertahankan bisnis intinya sebagai mitra manufaktur bagi merek-merek teknologi terkemuka dunia.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |