Selular.id – Eutelsat Communications SA, perusahaan satelit Eropa yang bersaing dengan Starlink milik Elon Musk, mendapatkan investasi sebesar €163,3 juta (sekitar Rp3,1 triliun) dari pemerintah Inggris. Dana ini menambah total pendanaan yang telah dikumpulkan perusahaan untuk membangun armada satelitnya menjadi €1,5 miliar.
Investasi Inggris ini bergabung dengan pendanaan sebelumnya yang dipimpin oleh Prancis pada Juni lalu. Saat itu, pemerintah Prancis bersama Bharti Space, CMA CGM, dan Fonds Stratégique de Participations menginvestasikan €1,35 miliar ke Eutelsat. Perusahaan ini dianggap strategis bagi kedaulatan teknologi Eropa, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada layanan internet satelit berbasis AS seperti Starlink.
Eutelsat mengoperasikan satelit orbit rendah Bumi (LEO) yang dirancang untuk menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi. Langkah ini sejalan dengan upaya Eropa memperkuat infrastruktur digital dan pertahanan militernya. Pada Februari lalu, saham Eutelsat sempat melonjak setelah ketegangan politik antara AS dan Ukraina memicu kekhawatiran ketergantungan Eropa pada Starlink.
Proyek Satelit Eropa untuk Kedaulatan Digital
Eutelsat menjadi bagian dari inisiatif Eropa untuk membangun jaringan satelit independen. Selain Eutelsat, proyek IRIS² juga sedang dikembangkan dengan target meluncurkan 290 satelit pada 2030. Langkah ini menunjukkan komitmen blok Eropa untuk tidak bergantung pada teknologi AS atau China.
Persaingan di industri satelit LEO semakin ketat. Selain Starlink, perusahaan seperti SES dan OneWeb juga memperluas jangkauannya. OneWeb bahkan telah berkolaborasi dengan operator lokal di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk memperluas akses internet di daerah terpencil.
Dampak Investasi terhadap Pasar Global
Dengan tambahan dana ini, Eutelsat berencana mempercepat peluncuran satelit baru dan meningkatkan kapasitas jaringan. Langkah ini bisa mengubah peta persaingan layanan internet satelit global, yang saat ini didominasi Starlink.
Di Asia, beberapa negara seperti Filipina telah mengadopsi Starlink, sementara Prancis justru mendorong alternatif lokal. Fenomena ini menunjukkan perbedaan pendekatan negara-negara dalam menghadapi dominasi teknologi asing.
Ke depan, Eutelsat dan proyek satelit Eropa lainnya berpotensi menawarkan opsi baru bagi negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan pada layanan AS. Namun, tantangan seperti biaya operasional dan regulasi masih harus diatasi untuk bersaing secara global.