Ekonom Sebut Investasi Apple Kurang Menarik di Indonesia

2 weeks ago 17
Situs Buletin Sekarang Viral Terbaru

Selular.id – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal menilai upaya kesepakatan proposal investasi antara pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Apple Inc, masih tidak memenuhi apa yang diharapkan negara sebelumnya.

Meski begitu hal ini masih lebih baik atau setidaknya ada kemajuan dibandingkan dengan sebelumnya. Namun, ia tetap menyoroti salah satu poin investasi Apple di Indonesia yang hanya memproduksi komponen aksesoris.

“Kalau aksesoris itu, misalkan apakah earphones atau apa itu juga kan aksesoris, berbeda dengan yang value chain, yang terkait dengan komponen dalam handset sendiri,” kata Faisal, Kamis (27/2/2025).

“Itu yang sebetulnya ekspektasi kita, karena kalau cuma aksesoris, sudah banyak sebetulnya pabrik-pabrik dari merk-merk lain yang ada di Indonesia yaitu yang memproduksi aksesoris untuk merk-merk global, termasuk di antaranya produk-produk Korea misalnya,” sambungnya.

Baca juga: Menperin Terbitkan TKDN Untuk iPhone 16 Meski Apple Tak Bangun Pabrik

Sebagai catatan, dalam detail poin kesepakatan antara Kemenperin dengan Apple, Menteri Perindustian Agus Gumiwang menerangkan bahwa Apple menegaskan komitmen investasinya, melalui vendor perusahaan serta mengikutsertakan Indonesia sebagai bagian dari global value chain perusahaan.

Kesepakatan pada hari Rabu (26/2/2025) kemarin dianggap sebagai titik temu usai negosiasi alot selama sekitar lima bulan, termasuk kemauan Apple dalam memenuhi kewajiban sanksi yang diatur di Permenperin No. 29 Tahun 2017.

Investasi sebesar US$150 juta akan dilakukan vendor Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd., “dikarenakan Apple memenuhi kewajiban sanksi yang diatur di Permenperin tersebut,” jelas Agus. Pabrik di Batam ini diklaim akan menyediakan 65% kebutuhan AirTag di seluruh dunia sehingga dapat menjadi pendorong ekspor.

Luxshare Precision akan membangun fasilitas di Batam dan fokus memproduksi AirTag. Pemenuhan komponen baterai AirTag lantas akan berasal dari industri dalam negeri, ditegaskan Agus.

Sehingga dengan kesepakatan yang telah dilakukan kedua pihak, Kemenperin membuka peluang untuk sertifikat TKDN perangkat Apple segera terbit, meski tidak memberikan kepastian waktu.

“Ideal, itu adalah kita masuk dalam ada TKDN dalam produk iPhone-nya sendiri,” jelas Faisal. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapan ekosistem industri dalam negeri untuk menarik investasi yang lebih strategis.

Ia menyebut bahwa kesiapan sumber daya manusia (SDM), mekanisme produksi, serta hubungan antar klaster industri perlu dibangun untuk memenuhi standar kualitas global. Hal ini juga menjadi tantangan bagi merek-merek besar lain yang telah berinvestasi di Indonesia, seperti Samsung.

Baca juga: Hari Ini Apple Luncurkan Varian Entry-Level Terbaru, Desain Mirip iPhone 14

“Jadi menurut saya tetap perlu ke depan, jadi didorong untuk penguatan lokal konten di Indonesia, untuk bisa supaya multiplier effect-nya jadi lebih besar buat kita. Dan juga dalam hal partisipasi dalam global value chain itu juga jadi lebih tinggi kalau begitu,” pungkas dia.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |