DeepSeek jadi Startup AI Tiongkok Nomor Wahid Global

1 month ago 20
Portal Liputan News Siang Akurat

SELULAR.ID – Startup AI asal Tiongkok, DeepSeek menjadi aplikasi nomor wahid secara global, mengalahkan ChatGPT milik OpenAI, Gemini milik Google, atau Perplexity. Jumat, 24 Januari, aplikasi ini memiliki 1 juta unduhan di App Store dan Google Play. Namun, pada 26 Januari, langsung melejit hingga dua kali lipat, menjadi 2,6 juta unduhan di kedua toko tersebut.

Menurut data firma analitik aplikasi seluler Appfigures, DeepSeek menjadi jawara di 51 negara lainnya. Kepopuleran DeepSeek menjadi raja karena peluncuran serangkaian model AI terbuka yang mampu bersaing dengan penawaran unggulan dari OpenAI dan Google.

Hal yang mengesankan, DeepSeek mengklaim bahwa laboratorium AI di Tiongkok itu melatih modelnya dengan biaya jauh lebih rendah menggunakan chip AI berkualitas lebih murah. Inilah yang kemudian berdampak pada chip canggih kelas dunia Nvidia mengalami penurunan saham sebanyak 17 persen pada Senin, 27 Januari.

Masih menurut Appfigures, DeepSeek juga mendapat gelar lain, yakni menjadi Top 10 aplikasi gratis di 111 negara di App Store da TOP 18 negara di Google Play. Awalnya, Deepsek menduduki ranking 31 di App Store. Sementara itu, di Google Play, aplikasi ini menduduki peringkat ke-14 aplikasi gratis secara keseluruhan, naik tajam dari posisi 133 pada 24 Januari.

Baca juga: DeepSeek Aplikasi #1 di App Store, Mengalahkan ChatGPT

Menurut data Sensor Tower, terjadi lonjakan 80 persen unduhan DeepSeek dalam sepekan secara keseluruhan. Jika dibandingkan dengan unduhan aplikasi lain berbasis AI, DeepSeek mengalami peningkatan unduhan sebanyak 300 persen.

Pengguna aktif harian DeepSeek di dunia meningkat 110 persen pada tanggal 24 dan 25 Januari, jika dibandingkan pekan lalu. Perlu dicatat, bahwa posisi nomor satu di App Store tidak hanya ditentukan oleh jumlah unduhan. Hal yang perlu digarisbawahi adalah, seberapa lama DeepSeek ini bisa mempertahankan popularitasnya.

Masih menurut Sensor Tower, di Tiongkok negara asalnya, peningkatan penggunaan DeepSeek hanya bertambah 23 persen. Sedangkan negara terbanyak yang menggunakan berikutnya adalah Amerika Serikat yang meningkat 15 persen, dan Mesir yang naik sebanyak 6 persen.

Popularitas DeepSeek memunculkan pertanyaan tentang daya saing aplikasi AI konsumen populer lainnya seperti ChatGPT, Gemini, dan Perplexity. Meski ratusan juta orang menggunakan ChatGPT dan Gemini setiap bulan, DeepSeek membuktikan bahwa ruang AI konsumen masih sangat dinamis, dan pendatang baru tak bisa diremehkan.

DeepSeek pernah menawarkan model AI canggihnya yang bernama R1. Model itulah yang diklaim bisa mengungguli model o1 milik OpenAI. R1 memiliki kemampuan dengan menjawab pertanyaan yang lebih rinci. Namun, belum ada data yang menjelaskan siapa golongan pengguna DeepSeek, apakah pelajar atau entitas lain, hingga membuatnya menjadi TOP 1 global aplikasi.

Mengutip Techcrunch, saking diminatinya, DeepSeek juga mengalami serangan siber. Perusahaan mengatakan serangan tersebut termasuk kategori ‘malicious’ atau niatan jahat. Hal itu mengakibatkan DeepSeek membatasi pendaftaran akun di luar Tiongkok.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |