Nabire, 19 November 2024 – Di tengah keramaian kota Nabire, di bawah naungan rimbunnya pohon mangga, terdapat sebuah komunitas yang mengubah nasib anak-anak yang sering kali terabaikan oleh masyarakat. Di sinilah kisah inspiratif tentang Maria Yeti dimulai—seorang wanita sederhana dengan ketulusan hati yang luar biasa dan dedikasi tanpa batas.
Dari tahun 2017, Maria yeti mengumpulkan sekelompok anak difabel cacat fisik & cacat mental anak yatim piatu, dan anak-anak yang putus sekolah dari berbagai penjuru kota, mengajak mereka berkumpul di titik-titik pelayanan yang sederhana.
Dulu banyak yang masih melihat mereka berkumpul di perempatan jalan dekat pasar Kalibobo atau di lapangan kalisemen dan lain-lain.
Setiap seminggu dua kali, Maria Yeti hadir di tempat-tempat tersebut, memberikan cinta dan perhatian yang dibutuhkan oleh anak-anak istimewa ini. Membawakan kursi roda, sembako, buku dan dengan sabar ia mengajari mereka tidak hanya pelajaran akademis, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. Dia mengajarkan mereka bahwa mereka adalah bagian berharga dari masyarakat, bahwa setiap individu memiliki potensi yang dapat bersinar meskipun dihadapkan pada keterbatasan fisik dan mental maupun tanpa papa mama dan tidak punya biaya sekolah sekalipun.
Maria Yeti tidak hanya melihat cacat sebagai kekurangan; ia melihatnya sebagai kekuatan. Dalam pelajaran yang diberikan, anak-anak ini belajar membaca, menulis, dan bersosialisasi, melampaui batasan-batasan yang biasanya mereka hadapi. Dari sinilah lahir ide dari konsep HOME SCHOLLING untuk mendirikan Sekolah Inklusi Matahari Nabire, sebuah lembaga pendidikan yang menerapkan konsep terbuka untuk semua keadaan anak.
Dengan kerja keras dan ketekunan, air mata dan hinaan cemoohan sudah jadi makanannya sehari-hari kala itu. Maria Yeti bercita-cita untuk mendirikan Sekolah Gratis dapat Makan untuk anak-anak OAP, itu tidak hanya sekadar impian tapi harus diwujudkan/direalisasikan.
Setelah perjuangan yang panjang, sekolah ini akhirnya mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Sekolah Inklusi Matahari Nabire, dengan SIOP dan NPSN yang sah, kini menjadi tempat di mana anak-anak dengan berbagai kondisi Difabel Cacat Fisik & Cacat Mental, Anak yatim piatu & orang-orang putus sekolah bahkan Anak Berkebutuhan Khusus yang sebelumnya terabaikan terpinggirkan kini dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung.
Sekolah dilengkapi dengan Pusat Layanan Anak Berkebutuhan Khusus/Difabel Therapy Center yang ditangani oleh berbagai Therapist yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Juga ada Taman Baca/Perpustakaan Anak dengan buku-buku yang lengkap dan tempat yang nyaman. Keberhasilan ini adalah hasil dari kesetiaan dan ketulusan hati Maria, yang tidak pernah lelah dalam memperjuangkan masa depan anak-anak tersebut.
Kini, Sekolah Inklusi Matahari Nabire menjadi simbol harapan. Di dalam kelasnya, tawa dan keceriaan bergema. Setiap anak terlepas dari keterbatasannya, diberikan kesempatan untuk menggapai mimpi. Maria Yeti telah membuktikan bahwa dengan cinta, kesabaran, dan keyakinan, tidak ada yang tidak mungkin. Dia telah merangkai mimpi untuk anak-anak ini menjadi kenyataan—sebuah langkah kecil yang akan mengubah dunia mereka selamanya.
Sekolah ini bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga rumah berteduh/Panti Penampungan bagi jiwa-jiwa yang butuh dukungan, kasih sayang, dan pengertian. Dengan setiap langkah yang mereka ambil di dalam kelas, mereka semakin mendekati masa depan yang lebih cerah. Melalui sekolah ini, mereka diajarkan bahwa mereka adalah bintang-bintang yang akan bersinar, menerangi dunia dengan keunikan dan keistimewaan mereka masing-masing.
Mari kita dukung anak-anak Papua berlari menuju masa depan yang lebih baik.
Post Views: 2