Analis Prediksi Kinerja Telkom Bertumbuh di Tahun 2025

2 weeks ago 22
Situs Buletin Hot Sekarang Tepat Non Stop

Selular.id – Sejumlah analis pasar modal memperkirakan kinerja PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan bertumbuh pada tahun 2025 ini.

Hal ini tentu akan membuat prospek PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dinilai tetap menarik.

Strategi ekspansi untuk perkembangan layanan broadband dan memperkuat infrastruktur menjadi pendorongnya.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai prospek TLKM didukung era kebutuhan digital yang tinggi, bahkan dengan transformasi digital yang semakin berkembang.

Sehingga, ia berpandangan TLKM dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan profitabilitas.

“Fokus TLKM dalam strategi layanan broadband ini dapat meningkatkan jumlah pengguna diiringi dengan permintaan internet yang masih tinggi,” ujarnya seperti Selular kutip, Rabu (26/2/2025).

Baca juga: Telkom Akses Turut Serta dalam Bakti Sosial Periksa Kesehatan Gratis

Maklum, hingga September 2024 TLKM membukukan penurunan laba bersih sebesar 9,35% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 17,67 triliun.

Periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM sebesar Rp 19,94 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja melanjutkan bahwa Telkomsel tetap menjadi pemain dominan di pasar fixed broadband (FBB), dengan pangsa pasar sebesar 70%-75% dan beroperasi di 450-500 kota.

Menurutnya, meskipun persaingan belum secara signifikan, perseroan juga telah memperkenalkan EzNet untuk mengatasi masalah keterjangkauan.

“Telkomsel terus memprioritaskan pelanggan premium untuk mengimbangi potensi penurunan ARPU dari layanan EzNet yang lebih terjangkau,” kata Daniel.

Telkomsel juga berencana untuk menaikkan tarif dengan tetap memastikan kartu perdana tetap tersedia.

Pertumbuhan ARPU diantisipasi sejalan dengan inflasi, terutama didorong oleh peningkatan pengeluaran dari pelanggan yang ada, yang menghasilkan 95% dari pendapatan.

“Perusahaan secara khusus berfokus pada pengguna bernilai tinggi, karena mereka menunjukkan sensitivitas harga yang lebih rendah,” sebutnya.

Baca juga: Telkom Siapkan 80 Talenta Selami Wawasan Strategi Pemasaran Digital

Manajemen TLKM juga menjelaskan bahwa kartu perdana By.U seharga Rp 10.000 merupakan strategi taktis yang ditujukan untuk pasar anak muda.

Manajemen menargetkan untuk meningkatkan ARPU dengan menawarkan produk berdasarkan pembelian historis pelanggan.

Selain itu Telkomsel juga sedang mengevaluasi keikutsertaannya dalam lelang spektrum 1.4GHz dengan tetap memperhatikan efektivitas biaya dan manfaat strategis jangka panjang.

Perusahaan juga menjajaki solusi fixed wireless access (FWA) dan mengoptimalkan penggunaan spektrum untuk mendukung ekspansi di masa depan.

“Pengalihan bisnis home broadband di bawah Telkomsel dimaksudkan untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi operasional,” terangnya.

Namun, analis Maybank Sekuritas, Etta Rusidana Putra berpandangan TLKM kurang tertarik karena sejumlah faktor.

Pertama, tidak umum digunakan untuk FWA, yang mana perangkat terbatas dan belanja modal lebih tinggi.

Kedua, kontribusi dari FWA (Orbit Telkomsel) kecil.

“Kami percaya 80MHz yang dibagi di antara 3 operator tidak akan cukup untuk mendapatkan internet seluler 100 Mbps (5G idealnya memiliki 100 MHz),” terangnya.

Ketiga, tidak ada informasi rinci tentang harga spektrum. Metode pembayaran sebelumnya cukup mahal, yakni dua kali biaya di muka ditambah biaya 1 tahun, berdasarkan harga penawaran.

Walau begitu, ia meyakini prospek positif TLKM lantaran mampu mengalahkan kompetisi karena memiliki backhaul yang kuat, baik secara internasional maupun domestik. Lalu sebanyak 38 juta home pass yang siap untuk dimonetisasi, yakni FBB prabayar.

Selanjutnya, neraca keuangan yang lebih kuat dan merupakan perusahaan telekomunikasi milik negara.

“Kami pikir TLKM hanya perlu bertindak lebih cepat, lebih gesit, menawarkan nilai, dan meningkatkan tingkat layanan/dukungan teknis kepada pelanggan,” tegasnya.

Baca juga: Telkomsel Internet Baik Festival 2025 Dorong Pemanfaatan AI di Kalangan Pelajar

Indy mencermati, berdasarkan laporan keuangan terakhir current ratio TLKM masih di bawah satu kali, yakni 0,70 kali. DER TLKM di 0,85 kali, yang menunjukkan kemampuan TLKM dalam mengelola utang cukup baik.

“Pertumbuhan laba bersih bisa mencapai 5% secara YoY, melihat secara historis tiga tahun dengan marjin laba bersih sekitar 15%-16% di tahun 2025,” terangnya.

Katalis pendukung lainnya, kata Indy, berangkat dari kebijakan dividen TLKM. Perusahaan konsisten bagi dividend selama 3 tahun, hal ini dapat menarik para investor juga.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |