Kepritoday.com – Kolaborasi akademik menjadi kunci untuk memperluas wawasan dan memperkuat jejaring pendidikan lintas negara. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) menunjukkan komitmennya melalui Program Student Mobility yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan akademik di Malaysia. Kamu bisa membayangkan bagaimana pengalaman ini membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam riset global.
Program ini diikuti oleh 23 mahasiswa dari Program Doktoral Studi Islam (S3) dan Program Magister (S2). Kegiatan berlangsung selama empat hari, dimulai pada 26 September 2025, dengan mengunjungi beberapa perguruan tinggi ternama di Malaysia. Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universiti Islam Selangor (UIS), dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) menjadi tujuan utama.
Tujuan utama program ini adalah mempererat hubungan akademik dan mendorong kolaborasi riset internasional. Mahasiswa dan dosen UM Sumbar berkesempatan bertukar ide dengan akademisi Malaysia. Kamu pasti bisa merasakan betapa berharganya pengalaman ini untuk memperkaya perspektif global.
Forum Ilmiah Internasional
Salah satu momen menarik dalam program ini adalah kehadiran Rina Ariani, mahasiswa doktoral UM Sumbar, sebagai pembicara utama. Ia mempresentasikan materi bertajuk “Biografi dan Pemikiran Halimah Yacob”. Rina mengupas perjalanan Halimah Yacob sebagai presiden perempuan pertama Singapura.
Menurut Rina, Halimah Yacob menunjukkan kepemimpinan yang inspiratif dengan menggabungkan ketegasan dan nilai kemanusiaan. Sosoknya menjadi teladan bagi generasi muda di Asia Tenggara. Kamu bisa membayangkan bagaimana pemikirannya relevan untuk konteks kepemimpinan di Indonesia.
Presentasi Rina mendapat perhatian dari peserta forum. Diskusi yang mengalir setelahnya menunjukkan antusiasme akademisi Malaysia terhadap topik kepemimpinan perempuan. Inisiatif seperti ini memperkuat posisi UM Sumbar dalam diskusi ilmiah global.
Kehadiran Rina sebagai pembicara juga menegaskan kualitas mahasiswa UM Sumbar. Mereka mampu bersaing di panggung internasional. Kamu bisa melihat bagaimana program ini menjadi ajang unjuk kemampuan akademik.
Diplomasi Pendidikan Global
Program Student Mobility ini bukan sekadar kunjungan akademik. UM Sumbar ingin membangun jejaring pendidikan yang kokoh dengan perguruan tinggi Malaysia. Kolaborasi ini membuka peluang riset bersama dan pengembangan keilmuan.
Pimpinan akademik UM Sumbar, seperti Prof. Dr. Mahyudin Ritonga, Dr. Julhadi, Dr. Rahmi, Dr. Desi Asmaret, dan Dr. Syaflin Halim, turut mendampingi mahasiswa. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap mobilitas akademik. Kamu bisa merasakan semangat mereka dalam mendorong mahasiswa berprestasi.
Kegiatan ini juga memperluas wawasan mahasiswa tentang dinamika akademik global. Mereka belajar dari sistem pendidikan Malaysia yang terkenal maju. Bayangkan bagaimana pengalaman ini membentuk pola pikir kritis mereka.
Tabel berikut merangkum perbandingan fokus kegiatan di masing-masing universitas:
| Universiti Putra Malaysia | Diskusi riset dan inovasi pendidikan |
| Universiti Islam Selangor | Forum ilmiah kepemimpinan dan Islam |
Program ini menunjukkan bahwa UM Sumbar serius dalam diplomasi pendidikan. Mahasiswa diajak untuk aktif dalam diskusi global. Kamu bisa ikut terinspirasi untuk mengejar prestasi di kancah internasional.
Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kolaborasi akademik lintas negara sangat penting. UM Sumbar berhasil menjalin hubungan erat dengan UIS dan universitas lain. Kamu bisa melihat potensi besar dari kerja sama ini untuk masa depan pendidikan.
Kesuksesan program ini tidak lepas dari peran dosen penggerak. Mereka memastikan mahasiswa siap tampil di forum internasional. Kamu pasti setuju bahwa dukungan seperti ini sangat berarti bagi mahasiswa.(Emdewe)

1 month ago
32

















































