Ulasan Lengkap iPhone 17 Pro Max: Kekurangan Kualitas Fisik dan Kinerja iOS 26 yang Perlu Diperbaiki

3 weeks ago 13

Kepritoday.com Kamu pasti penasaran dengan ulasan mendalam iPhone 17 Pro Max, terutama soal kualitas fisik dan kinerja sistem yang jadi sorotan utama. Setelah menunggu lebih dari sebulan sejak pemesanan pada 12 September malam, unit ini akhirnya tiba di tangan. Periode tunggu panjang itu menandakan penjualan kuat Apple tahun ini, berbeda jauh dengan iPhone 16 Max yang sudah turun harga signifikan sekitar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta menjelang akhir Oktober lalu. Sekarang, stok iPhone 17 Pro Max masih langka, bahkan karyawan toko fisik bilang seri iPhone 17, khususnya model standar, laku di luar prediksi.

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa antusiasme begitu tinggi. iPhone 17 Pro Max hadir dengan harga mulai Rp 25,7 juta untuk varian 256 GB di Indonesia, menurut distributor resmi seperti iBox. Itu setara dengan premium di atas Rp 150 juta jika dikonversi dari harga global. Namun, kelangkaan stok ini justru bikin banyak orang sabar menunggu. Tokoh seperti peninjau terkenal bahkan harus menukar unit karena cacat kecil.

Pada paragraf ini, ulasan mendalam iPhone 17 Pro Max fokus pada aspek kualitas fisik yang mengecewakan. Variannya oranye dan perak, dengan perak yang langsung dipasang pelindung layar. Sayangnya, kualitas build dinilai terburuk sepanjang sejarah Apple. Celah bingkai tidak rata, dan lapisan semprotan warna pada pita antena tidak seragam, memaksa tukar unit putih yang sempat diinginkan.

Kamu merasa kecewa saat tahu masalah ini muncul di perangkat premium seharga di atas Rp 150 juta. Peninjau pribadi lebih suka tampilan perak/putih daripada oranye yang mencolok. Ini jadi pelajaran bahwa bahkan raksasa seperti Apple punya celah produksi. Tapi, desain keseluruhan tetap punya pengenalan tinggi, terutama dengan casing transparan.

Beralih ke kinerja sistem, iOS 26 versi awal dinilai buruk dan sulit digunakan, khususnya buat kamu yang upgrade dari model lama. Pengalaman awal sangat tidak menyenangkan, dengan bug yang mengganggu alur harian. Apple sudah rilis update kecil iOS 26.1 yang perbaiki sebagian, tapi optimasi masih kurang. Menariknya, HyperOS 3.0 dari Xiaomi dinilai lebih lancar di awal peluncuran.

Kamu bisa bayangkan betapa mengejutkannya ini. iOS 26 dengan Liquid Glass UI-nya terlihat mewah, tapi chaotic di praktik. Sementara HyperOS 3.0 berbasis Android 16 tawarkan kustomisasi lebih baik dan multitasking superior. Apple pasti akan perbaiki seiring waktu, tapi ini soroti kelemahan launch software mereka.

Tampilan layar pada kedua unit serupa, dengan OLED 6,9 inci Super Retina XDR dan refresh rate 120Hz. Tapi, bingkai aluminium Pro Max sangat rentan gores. Goresan halus muncul di area antena, bahkan dengan casing. Ini jadi isu besar buat nilai jual kembali, karena platform seperti Ai Huishou potong harga hanya gara-gara satu gores.

Kamu yang rutin ganti ponsel tiap tahun harus pertimbangkan AppleCare+. Di Indonesia, biaya AppleCare+ untuk iPhone sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per tahun, berdasarkan harga resmi Apple. Itu setara Rp 800 ribu per bulan jika dihitung harian dan bisa dibatalkan setelah setahun. Opsi ini lebih masuk akal daripada risiko goresan yang turunkan nilai tukar tambah.

Kualitas Fisik Rentan Gores

Desain iPhone 17 Pro Max tawarkan peningkatan seperti teknologi vapor chamber (VC) untuk pendinginan lebih baik. RAM naik jadi 12GB, dan tata letak kamera persegi baru bikin tampilan modern. Tapi, secara keseluruhan, estetika kurang halus dibanding iPhone 16 Pro Max. Kamu akan notice perbedaan saat pegang langsung.

Bingkai aluminium yang ringan justru bikin khawatir. Meski tangguh di iklan, tes harian tunjukkan kerentanan tinggi terhadap goresan. Bahkan penggunaan sehari-hari dengan kunci di saku bisa tinggalkan bekas. Ini kontras dengan titanium tahun lalu yang lebih tahan banting.

Pilihan warna oranye memang eye-catching, terutama di casing transparan. Masyarakat langsung kenali sebagai model terbaru. Namun, varian perak lebih elegan untuk gaya profesional. Peninjau sarankan langsung pasang casing tebal untuk lindungi bingkai.

Untuk data perbandingan, berikut tabel sederhana soal daya tahan bingkai berdasarkan ulasan pengguna awal:

Aspek Pembanding iPhone 17 Pro Max iPhone 16 Pro Max
Material Bingkai Aluminium Titanium
Rentan Gores (Skala 1-10) 8 (Sangat Rentan) 4 (Sedang)
Biaya AppleCare+ Tahunan (Rp) ~2.800.000 ~2.500.000

Tabel ini tunjukkan mengapa AppleCare+ jadi prioritas tahun ini. Kamu bisa hemat biaya jangka panjang dengan proteksi itu.

Kinerja Sistem Butuh Optimasi

iOS 26 janjikan redesign besar dengan UI Liquid Glass yang glassy dan refraktif. Tapi, versi awal penuh bug, bikin navigasi terasa lambat. Kamu yang dari iPhone lama akan struggle adaptasi, terutama di multitasking. Update 26.1 sudah bantu, tapi masih ada ruang perbaikan.

Bandingkan dengan HyperOS 3.0 Xiaomi, yang langsung smooth out-of-box. OS ini punya AI-driven features dan koneksi ekosistem lebih luas. iPhone unggul di kestabilan jangka panjang, tapi launch-nya kalah. Peninjau bahkan puji Xiaomi 14 Ultra sebagai pesaing sejajar, dengan desain punggung lebih premium.

Tes kinerja tunjukkan A19 Pro chip powerful, dengan skor Geekbench tinggi dan gaming lancar seperti Genshin Impact di 60fps. Baterai 4.832mAh tahan hingga 37 jam video, lebih baik dari generasi sebelumnya. Tapi, software belum optimalisasi penuh hardware ini.

Kamera triple 48MP dengan periscope 4x zoom jadi highlight. Low-light performance bagus berkat algoritma baru. Namun, tanpa coating anti-flare sempurna, panorama ultrawide kadang bermasalah. Kamu akan suka hasil foto, tapi perlu trik cahaya.

Sebagai penutup, iPhone 17 Pro Max punya potensi besar meski ada kekurangan. Peninjau rencanakan video komparatif dengan Xiaomi, dan selanjutnya ulas iQOO 15. Kamu yang ragu, tunggu update iOS lebih matang. Ini tetap flagship worth considering untuk ekosistem Apple.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |