Tragis! ASN Inspektorat Bintan Ditemukan Meninggal di Rumah Sendirian

2 weeks ago 15

Kepritoday.comSeorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Kabupaten Bintan ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Tanjungpinang, mengejutkan warga setempat pada Senin, (13/10). Penemuan jenazah ASN Inspektorat Bintan ini berawal dari kekhawatiran keluarga yang tidak mendapat kabar selama beberapa hari. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat Jalan Pramuka Lorong Tanama.

Pagi itu, sekitar pukul 07.30 WIB, kakak korban yang curiga karena absennya komunikasi sejak Jumat, (10/10), segera menghubungi Ketua RT setempat. Irwansyah, Ketua RT 01 RW 04, langsung berkoordinasi dengan Ketua RW dan warga untuk mengecek kondisi rumah korban. Mereka mendatangi lokasi di RT 01 RW 04 Blok F Nomor 6, Jalan Pramuka, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari.

Saat tiba, upaya mengetuk pintu berulang kali tidak mendapat respons. Bau tidak sedap yang tercium dari dalam rumah semakin menambah kecurigaan. Akhirnya, pintu didobrak, dan jenazah ditemukan di atas tempat tidur ruang depan, dalam posisi telentang seolah sedang tertidur.

Korban, yang dikenal sebagai Taufik, berusia 48 tahun dan tinggal sendirian di rumah tersebut. Ia dikenal sebagai pegawai teladan di Inspektorat Kabupaten Bintan tanpa riwayat penyakit serius yang diketahui warga. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian tetangga terhadap sesama.

Kronologi penemuan jenazah ASN Inspektorat Bintan dimulai dari laporan kakak korban yang khawatir. Sejak Jumat lalu, tidak ada aktivitas terlihat di rumah Taufik, yang biasanya ramah dan interaktif dengan warga sekitar. Irwansyah menceritakan bahwa kakak korban datang pagi-pagi untuk memeriksa langsung.

Bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan beberapa warga, tim segera bertindak. Pintu rumah dibuka paksa setelah upaya konvensional gagal. Begitu terbuka, bau menyengat langsung menyambut, menandakan bahwa korban telah meninggal cukup lama.

Dari pernyataan Irwansyah, korban ditemukan dalam kondisi sudah membengkak, dengan tanda-tanda pembusukan yang jelas. Estimasi awal menunjukkan kematian terjadi 2 hingga 3 hari sebelumnya, sekitar akhir pekan. Warga sekitar mengaku rumah korban sunyi sejak Sabtu.

Penemuan ini juga melibatkan koordinasi cepat antarwarga. Mereka tidak hanya bertindak atas dasar kepedulian, tetapi juga protokol keamanan lingkungan. Kejadian serupa di masa lalu membuat masyarakat lebih waspada terhadap ketidakhadiran tetangga.

Pihak kepolisian segera merespons laporan warga dengan sigap. Kapolsek Bukit Bestari, AKP Suardi, membenarkan penemuan jenazah dan menyatakan bahwa Unit Reskrim Polsek langsung turun ke lokasi. Tim Identifikasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh untuk mengumpulkan bukti.

Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Raja Ahmad Thabib (RS RAT) Tanjungpinang guna pemeriksaan lebih lanjut. Wakasatreskrim Polresta Tanjungpinang, IPTU Onny Chandra, menambahkan bahwa korban tinggal seorang diri, yang mungkin berkontribusi pada keterlambatan penemuan. Pemeriksaan awal tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh.

Satreskrim Polresta Tanjungpinang kini fokus pada penyebab pasti kematian. Meski dugaan awal mengarah pada sebab alami, penyelidikan tetap dilakukan secara profesional. Petugas Inafis Polresta juga turut membantu identifikasi untuk memastikan tidak ada unsur pidana.

Proses ini melibatkan forensik medis untuk analisis mendalam. Keluarga korban diberi pendampingan psikologis oleh pihak berwenang. Masyarakat diimbau tetap tenang sambil menunggu hasil resmi, yang diharapkan segera diumumkan.

Kejadian penemuan jenazah ASN Inspektorat Bintan ini meninggalkan pelajaran berharga bagi masyarakat. Di era di mana banyak orang tinggal sendirian, jaringan sosial seperti RT dan RW menjadi penopang utama. Korban, yang dikenal rendah hati dan berdedikasi pada tugasnya, meninggalkan kenangan baik di kalangan rekan kerja dan tetangga.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |