Tema Pembangunan Kepri 2025: Optimalisasi SDA Berkelanjutan untuk Ekonomi Kerakyatan

2 weeks ago 8

Kepritoday.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menetapkan tema pembangunan tahun 2025, yaitu Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan dalam Akselerasi Peningkatan Ekonomi Kerakyatan. Tema tersebut disampaikan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dalam pidato penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 pada Rapat Paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Kepri, Tanjungpinang, Jumat (22/8/2025).

Ansar menegaskan, pembangunan Kepri tahun depan akan berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, optimalisasi perekonomian daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat sektor pariwisata, perikanan, dan perdagangan. Kedua, pembangunan infrastruktur wilayah melalui peningkatan konektivitas antar-pulau, pengembangan pelabuhan, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Ketiga, pembangunan manusia berkualitas dan berbudaya, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pelestarian budaya lokal.

Dalam kesempatan tersebut, Ansar juga memaparkan capaian kinerja ekonomi makro Kepri yang menunjukkan tren positif. Pada Triwulan II 2025, ekonomi Kepri tumbuh sebesar 7,14 persen (year-on-year), dengan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap PDRB Pulau Sumatera mencapai 7,18 persen. Tingkat kemiskinan tercatat turun menjadi 4,44 persen atau setara dengan 117,28 ribu orang, dibandingkan 4,78 persen pada September 2024. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2025 tercatat sebesar 6,89 persen, turun 0,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejalan dengan tema pembangunan, Pemprov Kepri menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Pariwisata akan terus dikembangkan, terutama di Batam, Bintan, dan Karimun, melalui investasi infrastruktur dan promosi destinasi. Sektor perikanan juga menjadi fokus dengan penyediaan teknologi modern dan pelatihan bagi nelayan untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, pemanfaatan sumber daya mineral, pasir, dan energi terbarukan akan dilakukan secara ramah lingkungan guna menjaga keberlanjutan ekosistem.

Pembangunan infrastruktur disebut menjadi kunci dalam mendukung akselerasi ekonomi. Beberapa proyek prioritas meliputi peningkatan konektivitas antar-pulau melalui pengembangan pelabuhan dan transportasi laut, pembangunan infrastruktur digital untuk memperluas akses internet dan layanan publik berbasis teknologi, serta penguatan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan ruang publik modern bagi masyarakat.

Di bidang pembangunan manusia, Pemprov Kepri menyiapkan program beasiswa, pelatihan vokasi, dan peningkatan kualitas pendidikan untuk mencetak tenaga kerja yang kompetitif. Layanan kesehatan primer juga diperkuat, termasuk upaya pencegahan stunting. Sementara itu, pelestarian budaya Melayu Kepri akan digiatkan melalui festival seni, pendidikan budaya, dan pemeliharaan situs bersejarah.

Gubernur Ansar mengakui, meski capaian ekonomi Kepri menunjukkan perkembangan positif, sejumlah tantangan tetap harus dihadapi. Ketimpangan pembangunan antar-pulau, kerentanan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam, serta persaingan ekonomi regional menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, keberhasilan implementasi tema pembangunan 2025 akan sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor, dukungan anggaran, partisipasi masyarakat, serta kemampuan menghadapi fluktuasi ekonomi global.

Dengan capaian pertumbuhan ekonomi 7,14 persen, penurunan kemiskinan menjadi 4,44 persen, dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,89 persen pada 2025, Pemerintah Provinsi Kepri optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai provinsi yang kompetitif, baik di kawasan Sumatera maupun secara nasional. Ansar menegaskan, kunci keberhasilan pembangunan Kepri adalah konsistensi implementasi strategi, serta kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |