Selular.id – Telkomsel ungkap strategi Net Zero Emission (NZE) dalam panel diskusi BSS 2025.
Tidak hanya Telkomsel, tiga perusahaan besar lainnya yakni Pertamina, Bank BRI, dan Danone juga ingin mencapai langkah konkret target Net Zero Emission (NZE).
Para perwakilan perusahaan memaparkan komitmen keberlanjutan yang mencakup lingkungan kantor, karyawan, hingga produk mereka.
Indra Mardiatna, Direktur Network Telkomsel, menyatakan dukungan penuh perusahaan telekomunikasi tersebut terhadap target NZE Indonesia 2060.
“Kami menargetkan 20 persen pengurangan emisi Scope 1 dan 2, lalu Net Zero Emission Scope 1, 2, 3 pada 2060, 100 persen daur ulang dan penggunaan kembali perangkat dan kemasan berbasis kertas, dan 30 persen pengurangan penggunaan air,” ujar Indra dalam sesi panel.
Program Telkomsel meliputi pemanfaatan energi terbarukan untuk BTS (Stasiun Pemancar Seluler), kolaborasi dengan mitra untuk efisiensi energi, serta program lingkungan seperti penanaman mangrove dan daur ulang sampah.
Menjelang 2030, Telkomsel membagi strategi keberlanjutan melalui tiga pilar utama: Empower People, Responsible Business, dan Protect Environment.
Pada pilar Protect Environment, perusahaan fokus mengurangi dampak lingkungan dari operasional.
Komitmen lingkungan ini sejalan dengan upaya induk perusahaan, Telkom Group, yang telah menerapkan net zero emission di hyperscale data center NeutraDC dan memperkuat komitmen melalui pembelian REC 35.067 unit.

Strategi Low Carbon Solutions Pertamina
Di sisi energi, Pertamina melalui Ali Mulyana selaku VP Sustainability Business Acceleration membagikan kiat mencapai NZE 2060.
Perusahaan mengembangkan Low Carbon Solutions dengan mengoptimalkan gas menjadi tenaga listrik dan dekarbonisasi.
Program unggulan lainnya adalah Green Movement UCO yang mengolah minyak jelantah.
“Program ini memungkinkan masyarakat menukar minyak jelantah menjadi saldo e-wallet,” jelas Ali. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.
Ali menekankan bahwa transisi energi harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan ketahanan energi nasional.
Pertamina terus berinovasi dalam pengembangan energi bersih sambil menjaga stabilitas pasokan energi bagi industri dan rumah tangga.
Inisiatif Keberlanjutan Sektor Perbankan dan Konsumen
Bank BRI melalui Ajeng Sekar Putih, Group Head ESG, mengungkapkan komitmen mencapai net zero emission pada 2050.
Perusahaan mengacu pada target Science-Based Target Initiatives (SBTi) dengan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG).
Komitmen ini diwujudkan melalui pengurangan emisi karbon dari operasional perusahaan dan mendorong pembiayaan hijau untuk nasabah.
Sementara Danone, melalui Karyanto Wibowo selaku Head Sustainability, aktif melakukan inisiatif sustainability dengan fokus pada pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Perusahaan memastikan air terlindungi dan sirkularitas air di fasilitas produksi.
Untuk mengurangi karbon, Danone memiliki program 100 persen botol daur ulang, PLTS Atap, Konservasi Lahan dan Keanekaragaman Hayati hingga pertanian Regeneratif.
Reiner Nathaniel Jabanto selaku Head of Social Enterprise, Desabumi, juga hadir sebagai narasumber dalam panel ini, memperkaya diskusi dengan perspektif dari sosial enterprise yang berfokus pada keberlanjutan.
Bandung Sustainability Summit 2025 menjadi wadah penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi praktik terbaik keberlanjutan.
Kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dinilai krusial untuk mencapai target net zero emission Indonesia.
Seperti komitmen Telkom pada pilar environmental ESG melalui Program GoZero, implementasi strategi keberlanjutan memerlukan pendekatan holistik dan berkelanjutan.
Keempat perusahaan ini menunjukkan bahwa transisi menuju ekonomi hijau tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga korporasi.
Dengan target yang jelas dan program terukur, kontribusi sektor swasta terhadap pencapaian NZE Indonesia semakin konkret dan terarah.






























