Tak Punya Modal, Abed Madai Sukses Rintis Bengkel Motor Sendiri di Wanggar Nabire

4 weeks ago 34

(Abed Madai)

Nabire, 21 Mei 2025 – Di balik deru mesin dan denting alat bengkel di Jalan Poros Karadiri 2, Wanggar Makmur, berdiri sosok muda inspiratif bernama Abed Madai. Pemuda asal Dusun Wadoukotu, Kampung Adauwo, Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah ini telah mengelola bengkel motor miliknya sendiri, “Bengkel Ardy”, selama tiga tahun terakhir.

Bengkel sederhana itu setiap harinya melayani satu hingga dua unit motor yang datang untuk diperbaiki. Meski tampak kecil dari luar, namun semangat dan ketekunan Abed dalam menjalankan usahanya membuat bengkel tersebut menjadi salah satu tempat andalan warga sekitar untuk perbaikan sepeda motor, mulai dari masalah ringan hingga bongkar mesin. Segala jenis motor—bebek, matic, maupun sport—ditangani dengan sigap di Bengkel Ardy.

Abed, yang kini tercatat sebagai mahasiswa semester IV di Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, mengakui bahwa membangun usaha bukanlah perkara mudah. Berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang lemah, ia sadar bahwa modal, peralatan bengkel yang memadai, serta lokasi strategis menjadi tantangan utama dalam perjalanan usahanya. Namun, baginya, keterbatasan bukanlah penghalang untuk melangkah.

“Membuka usaha seringkali berasal dari keinginan untuk mandiri secara finansial dan menciptakan lapangan kerja. Tapi dalam perjalanan usaha banyak kendala yang dihadapi seperti keterbatasan modal, persaingan, lokasi strategis, dan alat-alat untuk memperbaiki motor,” ujar Abed kepada Nabirenet, Rabu, (21/5/2025). 

Meski begitu, semangat Abed tak luntur. Ia tetap optimis dan menjadikan setiap tantangan sebagai pelajaran berharga.

“Walaupun usaha saya begitu adanya, saya tetap semangat dan optimis. Jangan takut menghadapi kegagalan. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk terus berkembang,” tambahnya.

Abed mengungkapkan keinginannya untuk membuka bengkel baru di lokasi yang lebih strategis di Jalan Poros. Namun hingga kini, ia masih mencari tempat yang tepat untuk mewujudkan impian tersebut.

Lebih dari sekadar pengusaha muda, Abed membawa sebuah visi besar dalam dirinya. “Jika orang tua tidak memiliki nama besar untuk dibanggakan, maka banggakan mereka dengan nama baikmu,” katanya penuh makna.

Perjalanan Abed Madai adalah cerminan dari ketekunan dan semangat pemuda Papua yang berjuang bukan hanya untuk dirinya, tapi juga demi nama baik keluarga dan daerah asalnya. Dari dusun terpencil di Dogiyai hingga ke ruang praktik bengkel di Nabire, kisahnya layak menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua Tengah.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Post Views: 166

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |