Robot Humanoid Xpeng IRON Gunakan Kulit Sintetis

5 hours ago 4

Selular.id – Xpeng, produsen kendaraan listrik asal China, memperkenalkan generasi kedelapan robot humanoid IRON dengan desain feminin dan kulit sintetis menyeluruh. Robot ini rencananya akan diproduksi massal pada akhir 2026. Peluncuran dilakukan dalam acara AI Day perusahaan di Guangzhou, China, yang menandai perluasan portofolio teknologi Xpeng di luar mobil listrik dan kendaraan terbang.

He Xiaopeng, CEO Xpeng, menjelaskan bahwa perusahaan mengambil pendekatan berbeda dari kompetitor di industri robotika. “Sementara banyak perusahaan menargetkan aplikasi industri atau domestik, kami menemukan bahwa robot humanoid tidak terlalu efektif dalam pengaturan pabrik atau menangani tugas berulang,” ujarnya. Xpeng justru memfokuskan robot IRON untuk berperan sebagai resepsionis, pemandu wisata, atau asisten belanja pribadi.

Generasi ketujuh robot humanoid IRON sebelumnya telah digunakan untuk memandu tur di markas besar Xpeng di Guangzhou. Robot tersebut berjalan di sekitar lokasi, berbicara dengan aksen Amerika yang sempurna tentang dirinya sendiri, dan menggerakkan lengannya. Untuk generasi kedelapan, Xpeng berencana menggunakan robot ini untuk memimpin tur dan mempresentasikan produknya di toko-toko di China.

XPENG's new IRON robots with female variation

Desain robot humanoid terbaru Xpeng ini langsung menarik perhatian karena keberaniannya meninggalkan estetika robot humanoid tradisional yang cenderung maskulin. Perusahaan memperkenalkan bentuk yang lebih feminin dengan lekukan tubuh yang lebih banyak. Xpeng juga mengungkapkan bahwa robot barunya dilengkapi kulit sintetis full-body yang dirancang untuk membuatnya terasa “lebih hangat dan intim.”

Mirip dengan yang ditampilkan 1X dengan robot rumah Neo-nya, robot Xpeng memungkinkan pengguna menyesuaikan penampilannya dengan memilih warna. Namun Xpeng melangkah lebih jauh dengan menawarkan berbagai tipe tubuh (gemuk, atletis, tinggi, atau pendek), gaya rambut, dan di masa depan bahkan pakaian. Kemampuan kustomisasi ini menjadi pembeda signifikan dari robot humanoid lainnya di pasaran.

Kecerdasan Buatan dan Kemampuan Teknis

Dalam presentasi utama Xpeng, CEO perusahaan menyatakan bahwa robot ini akan mengikuti tiga hukum robotika universal yang dibuat oleh Isaac Asimov, ditambah hukum keempat yang menyatakan bahwa robot-robot ini tidak boleh mengungkap data pemiliknya. Dengan daya komputasi 2250 TOPS, robot ini menampilkan teknologi VLT, VLA, dan VLM Xpeng – yang juga hadir di mobil-mobilnya – untuk membantunya berjalan lebih alami dan menyadari lingkungan sekitarnya.

Meskipun ada video robot yang menari lagu “The Fate of the Ophelia” oleh Taylor Swift, gerakan berjalan robot masih terlihat aneh. Salah satu perbedaan utama dari generasi sebelumnya adalah tangan baru dengan 22 derajat kebebasan, membuatnya mampu memegang benda kecil dengan lembut. Kemampuan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal keluwesan dan presisi dibandingkan model sebelumnya.

Xpeng bukan satu-satunya perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan robot humanoid. Tesla juga telah meluncurkan berbagai inovasi AI yang menunjukkan minat besar industri otomotif terhadap kecerdasan buatan. Namun pendekatan Xpeng terhadap robotika tampak lebih praktis dibandingkan janji-janji setengah matang dari perusahaan lain.

Previous-gen IRON robot gives a tour at XPENG's new HQ

Strategi Pasar yang Berbeda

Xpeng mengambil jalur yang berbeda dari sebagian besar produsen robotika lainnya. Sementara banyak perusahaan menargetkan aplikasi industri atau domestik, Xpeng justru melihat ke arah yang berbeda. Perusahaan mengakui bahwa robot humanoid cenderung lebih efisien – prototipe awalnya sebenarnya berkaki empat – tetapi menemukan bahwa robot tidak terlalu efektif dalam pengaturan pabrik atau menangani tugas berulang.

Ini menyoroti pertukaran utama yang dibuat oleh pesaing seperti 1X, yang meminta pelanggan membayar $20.000 untuk robotnya sementara juga memberikan perusahaan akses penuh ke rumah mereka untuk melatih kemampuan AI di masa depan. Sebagai perbandingan, kolaborasi dalam produksi chip AI menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar berusaha mengamankan pasokan komponen kritis untuk pengembangan produk masa depan.

Xpeng berpikir robotnya akan sukses sebagai resepsionis, pemandu wisata, atau asisten belanja pribadi. Pendekatan ini mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang di mana robot humanoid dapat memberikan nilai paling besar dalam jangka pendek, daripada mengejar aplikasi yang lebih ambisius namun belum terbukti.

Harga untuk robot-robot ini belum diumumkan, demikian pula kebutuhan akan robot dengan bentuk feminin dengan banyak opsi kustomisasi. Pertanyaan-pertanyaan ini diharapkan akan terjawab dalam waktu dekat, tergantung pada bagaimana pengembangan berlangsung. Industri robotika global sendiri menghadapi tantangan tersendiri, seperti yang terlihat dari dampak perang dagang terhadap produksi kendaraan otonom.

Pengembangan robot humanoid Xpeng mencerminkan strategi perusahaan yang lebih luas dalam diversifikasi teknologi. Dengan memanfaatkan keahlian dalam AI dan sistem otonom yang telah dikembangkan untuk kendaraan listriknya, Xpeng dapat menciptakan sinergi antar divisi teknologi yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk berinovasi lebih cepat dan efisien dibandingkan startup robotika yang berdiri sendiri.

Rencana produksi massal pada akhir 2026 memberikan waktu yang cukup bagi Xpeng untuk menyempurnakan teknologi dan mengidentifikasi use case yang paling menjanjikan. Periode pengembangan yang panjang ini juga memungkinkan perusahaan untuk memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan, sambil terus mengoptimalkan kemampuan teknis robot humanoid IRON generasi kedelapan.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |