ProArt P16, Laptop Kreatif Andalan Pesaing MacBook Pro

1 month ago 28

Kepritoday.comProArt P16, Laptop Kreatif Andalan hadir sebagai pesaing serius MacBook Pro. Desainnya tipis, layar OLED 3K atau 4K yang jernih, prosesor bertenaga, dan dukungan AI bawaan menjadikan perangkat ini menarik bagi kreator profesional. ASUS merancang laptop ini untuk memenuhi kebutuhan editing berat, desain visual, hingga pemodelan 3D.

Spesifikasi Menarik

ProArt P16 memakai prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370 dengan 12 core dan 24 thread. Performa ini mampu melibas aplikasi video editing, rendering, maupun multitasking tingkat tinggi. Untuk grafis, tersedia opsi hingga NVIDIA GeForce RTX 50 Series, misalnya RTX 5070, dengan dukungan ray tracing dan akselerasi AI yang signifikan.

Layarnya menggunakan panel Lumina Pro OLED. Teknologi ini memberi akurasi warna tinggi, refresh rate adaptif, serta kecerahan puncak yang menawan. Panel tersebut cocok untuk grading warna, fotografi, dan desain grafis karena Delta E rendah. Namun di ruangan terang, sifat reflektif layar OLED masih bisa mengganggu.

Penyimpanan mendukung dua SSD PCIe 4.0 dengan kapasitas total sampai 4 TB. RAM terpasang hingga 64 GB on-board, cukup untuk aplikasi berat seperti simulasi atau editing multi-layer. Baterai 90 Wh memberikan ketahanan yang cukup lama untuk aktivitas ringan, tapi cepat berkurang ketika kamu menjalankan software kreatif intensif.

Sisi konektivitas lengkap: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, USB-C dengan USB4, HDMI 2.1, dan slot kartu SD Express. Fitur ini memudahkan transfer file besar dari kamera profesional atau perangkat lain. Adaptor 200 W disertakan, meski ukurannya cukup besar dan agak merepotkan untuk dibawa setiap hari.

Di Indonesia, salah satu toko menampilkan harga Rp 79.500.000 untuk konfigurasi 64 GB RAM, SSD 2 TB, dan GPU RTX 4070. Sementara harga global varian standar mulai dari $2.499,99 atau sekitar Rp 40–45 juta. ASUS juga menyiapkan varian ProArt lain di kisaran Rp 22–27 juta, meski spesifikasinya lebih ringan.

Performa & Kualitas

Dalam uji nyata, laptop ini sanggup menjalankan DaVinci Resolve, Photoshop, hingga editing video multi-layer tanpa hambatan berarti. Keunggulannya terletak pada layar dengan detail tajam, kontras tinggi, dan reproduksi warna akurat. Kreator akan mendapat pengalaman visual maksimal saat mengedit foto RAW atau proyek animasi 3D.

Ketika dibandingkan MacBook Pro, ProArt P16 punya nilai lebih dari sisi fleksibilitas. Sistem Windows memberi keleluasaan untuk upgrade SSD dan RAM. Selain itu, ekosistem aplikasinya lebih luas. Namun, Apple tetap unggul dalam hal daya tahan baterai dan efisiensi energi.

Bodi aluminium ProArt P16 kuat, memenuhi standar militer MIL-STD 810H. Permukaan anti-refleksi dan tahan sidik jari menambah kenyamanan. Fitur ProArt Creator Hub juga memberi kontrol ekstra: kamu bisa mengatur kipas, kalibrasi layar, dan memilih mode performa sesuai kebutuhan.

Meski begitu, laptop ini punya catatan kecil. Thermal throttling bisa muncul jika dipaksa bekerja lama dengan beban penuh. Selain itu, adaptor daya yang berat membuat mobilitas agak terbatas. Jadi, kalau kamu sering berpindah lokasi kerja, aspek ini perlu dipikirkan.

Varian tertinggi dengan RTX 5090 dijadwalkan hadir Oktober 2025 dengan harga $3.999,99 atau sekitar Rp 70–75 juta. Harga ini masih lebih rendah dari konfigurasi MacBook Pro serupa. Jadi dari sisi nilai per spesifikasi, ProArt P16 jelas kompetitif.

Untuk kamu yang serius di bidang kreatif—mulai dari editing, desain grafis, hingga animasi—ProArt P16 bisa jadi mesin utama. Tapi kalau kamu lebih mementingkan mobilitas dan daya tahan baterai, kompromi perlu dilakukan.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |