Prabowo Tegaskan Solusi Dua Negara Demi Palestina Dan Kredibilitas PBB

7 hours ago 4

Kepritoday.comPresiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara tidak hanya membicarakan masa depan Palestina. Forum ini juga menyinggung kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di hadapan komunitas internasional.

Dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Selasa (23/9/2025), Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah momentum penting untuk menegakkan keadilan dan mengakhiri penderitaan rakyat sipil. Ia menekankan bahwa tanggung jawab dunia bukan sebatas pada Palestina, melainkan juga masa depan Israel serta integritas lembaga internasional.

Pernyataan Tegas Prabowo

Kamu bisa melihat bagaimana Prabowo menyampaikan pesan dengan nada tegas. Ia menekankan keprihatinan atas ribuan korban jiwa, terutama perempuan dan anak-anak, akibat konflik berkepanjangan.

“Kelaparan mengancam, bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” ucapnya.

Pidato itu juga menjadi penegasan posisi Indonesia. Menurut Prabowo, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian. Indonesia, kata dia, akan mengakui Israel jika Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina.

“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” tambahnya.

Sikap ini menunjukkan pendekatan realistis. Prabowo ingin menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina tetap penuh, namun dengan perspektif perdamaian jangka panjang yang juga melibatkan Israel.

Dukungan Dunia Internasional

KTT Solusi Dua Negara berlangsung sebagai bagian dari rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Forum itu diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, bertindak sebagai co-chair.

Macron menjadi pembicara pertama, diikuti Faisal bin Farhan, lalu Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Selanjutnya, sebanyak 33 pemimpin delegasi, termasuk dari Uni Eropa dan Liga Arab, menyampaikan pandangan mereka.

Dalam forum ini, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Prancis dan Arab Saudi. Ia menilai kepemimpinan kedua negara menjadi kunci terselenggaranya KTT yang sangat penting bagi rakyat Palestina.

Jika dibandingkan dengan forum-forum sebelumnya, KTT ini menyoroti aspek yang lebih luas. Tidak hanya berfokus pada kemanusiaan, tetapi juga memperhatikan kredibilitas PBB sebagai organisasi internasional.

Kelebihan forum ini adalah menghadirkan komitmen bersama dari berbagai negara besar. Namun, kekurangannya terlihat pada minimnya peta jalan konkret yang dapat langsung menghentikan kekerasan di lapangan.

Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam forum ini memperkuat posisi sebagai negara dengan prinsip luar negeri bebas aktif. Kamu bisa melihat bagaimana Prabowo mencoba menyeimbangkan antara solidaritas pada Palestina dengan upaya menjaga hubungan diplomatik global.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |