Kepritoday.com. – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, kabupaten, dan kota di Aula Wan Seri Beni, Tanjungpinang, Jumat (12/9). Rapat dipimpin Gubernur Ansar Ahmad dan fokus pada langkah percepatan program prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pertumbuhan Ekonomi Kepri 7,14 Persen dan Inflasi Terkendali, Pemprov Pastikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto Dijalankan dengan Fokus Program Makan Bergizi Gratis Koperasi Desa Merah Putih dan Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Pulau
Pertumbuhan ekonomi Kepri tercatat 7,14 persen pada triwulan II 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian nasional. Inflasi juga terkendali di level 2,19 persen. Data tersebut dipaparkan Gubernur Ansar Ahmad saat rapat koordinasi yang dihadiri Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura, Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan, serta unsur Forkopimda dan kepala daerah.
Kamu bisa melihat bahwa sektor industri pengolahan, konstruksi, dan transportasi menjadi penyumbang utama pertumbuhan. Namun harga bahan pokok antarwilayah masih timpang, terutama di Natuna dan Anambas. Biaya distribusi yang tinggi membuat harga beras, gula, dan minyak goreng lebih mahal dibandingkan di Batam atau Tanjungpinang.
Ansar menegaskan perlunya intervensi kebijakan. Pemerintah menyiapkan langkah distribusi yang lebih efisien agar harga stabil di seluruh daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri juga mencatat stok bahan pokok masih aman. Beras tersedia 4.863 ton, gula pasir 217 ton, minyak goreng 1.890 ton, dan daging ayam ras 784 ton. Jumlah ini diproyeksikan cukup beberapa bulan ke depan.
Meski stok cukup, distribusi tetap menjadi pekerjaan rumah. Kamu yang tinggal di pulau terluar masih sering menghadapi keterlambatan pasokan. Pemerintah menekankan pentingnya kerjasama antarinstansi agar suplai berjalan lancar.
Fokus Asta Cita Presiden, Program Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa Diperkuat, Pembangunan Tiga Juta Rumah Jadi Target Sinergi Pemda dan Pemerintah Pusat di Kepulauan Riau
Dalam forum tersebut, Ansar menyoroti tiga program prioritas Asta Cita. Pertama, Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita non-PAUD. Pemprov sudah mengalokasikan APBD untuk dapur layanan gizi. Satgas disiapkan di tiap daerah agar program jalan efektif.
Kamu mungkin bertanya apakah program bisa jalan di daerah kepulauan. Tantangannya memang geografis. Tapi Pemprov ingin memastikan layanan gizi sampai ke pulau terluar. MBG diharapkan membantu anak sekolah tetap sehat dan siap belajar.
Kedua, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Hingga September 2025, 419 koperasi terbentuk. Namun baru 157 yang melaporkan operasionalisasi. Pemerintah mendorong koperasi tumbuh jadi tulang punggung ekonomi desa. Dukungan pembiayaan dari Himbara akan dimanfaatkan.
Ketiga, program pembangunan Tiga Juta Rumah. Pemda diminta mendata rumah tidak layak huni bersama BPS. Skema pembiayaan alternatif, termasuk CSR, digali untuk percepatan. Pemprov menyiapkan insentif pembebasan BPHTB dan retribusi PBG untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Ansar menutup rapat dengan ajakan untuk komitmen bersama. Ia ingin program pusat berjalan tepat sasaran di Kepri. Kesepakatan strategis pun dihasilkan, antara lain percepatan Pokja MBG, penguatan distribusi bahan pokok, serta integrasi data rumah layak huni di kabupaten dan kota.
Dengan langkah itu, Pemprov berharap Asta Cita Presiden bisa diwujudkan nyata di Kepri. Kamu yang tinggal di pulau-pulau bisa mendapat manfaat langsung, baik dari program gizi, koperasi desa, maupun rumah layak huni.