MyRepublic Beri Internet Gratis 500 Mbps ke Sekolah Korban Banjir Sumatra

1 day ago 7

Selular.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama MyRepublic memberikan bantuan akses internet gratis berkecepatan 500 Mbps selama satu tahun kepada enam sekolah yang terdampak banjir di Provinsi Sumatra Utara.

Bantuan ini diharapkan dapat memulihkan kegiatan belajar-mengajar yang sempat terganggu akibat bencana.

Penyerahan bantuan sekaligus pengukuhan Duta Roketin Generasi Tunas Digital dilakukan dalam kegiatan di SMA Dharmawangsa Medan, Sabtu (13/12/2025).

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyampaikan bahwa dukungan konektivitas ini merupakan bagian dari upaya kemanusiaan untuk menunjang pengajaran digital, sejalan dengan program Presiden.

“Semoga dukungan kemanusiaan dari sisi konektivitas ini dapat menunjang pengajaran digital sejalan dengan program Bapak Presiden,” ujar Meutya dalam keterangannya.

Ia berharap fasilitas internet berkecepatan tinggi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sekolah penerima untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran.

Inisiatif bantuan internet gratis untuk pemulihan pascabencana ini juga sejalan dengan upaya berbagai pihak dalam menanggapi musibah yang sama.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan teknologi telah bergerak memberikan bantuan serupa, seperti yang dilakukan oleh Sharp yang mengenalkan slogan baru sekaligus menyalurkan bantuan untuk korban banjir Sumatra.

Selain itu, solusi satelit juga telah dihadirkan, termasuk akses internet gratis dari Starlink untuk korban banjir Sumatera, meskipun dalam pelaksanaannya sempat ditemui kendala seperti pemungutan biaya tidak resmi di Aceh.

Wakil Gubernur Sumatra Utara, Surya, turut hadir dan mengapresiasi langkah nyata ini.

Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan seluruh peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam menikmati pendidikan berbasis digital.

“Kami berkomitmen memastikan bahwa seluruh peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan digital,” kata Surya.

Lebih lanjut, Surya berharap bantuan internet gratis dari MyRepublic ini dapat memperkecil kesenjangan digital antar sekolah di provinsi tersebut.

Akses yang stabil dan cepat diharapkan mampu mendorong inovasi dalam metode pembelajaran, memungkinkan guru dan siswa mengakses materi digital, platform belajar daring, dan sumber pengetahuan global tanpa hambatan.

Duta TUNAS Digital untuk Lingkungan Sekolah yang Beretika

Selain pemberian bantuan infrastruktur, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mengukuhkan Duta Roketin Generasi Tunas Digital.

Program ini merupakan upaya konkret Kominfo untuk membangun budaya digital yang positif dan beretika langsung di lingkungan sekolah.

Para duta yang berasal dari kalangan siswa ini akan bertugas melakukan sosialisasi kepada teman sebayanya.

Materi yang akan disosialisasikan mencakup Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS) serta panduan menggunakan ruang digital dengan aman dan bertanggung jawab.

Meutya Hafid menekankan pentingnya peran aktif anak-anak dalam menyebarkan pemahaman ini, termasuk tentang penundaan usia penggunaan media sosial sesuai dengan tahap tumbuh kembang.

“Anak-anak juga diminta untuk mensosialisasikan kepada teman-temannya tentang pentingnya penundaan usia untuk masuk media sosial sesuai dengan tumbuh kembang anak,” tutur Meutya.

Pendekatan peer-to-peer atau dari kawan sebaya dianggap lebih efektif dalam menyampaikan pesan tentang keamanan dan etika berdigital.

Perlindungan Anak di Ruang Digital Butuh Keteladanan

Menteri Meutya menyadari bahwa upaya melindungi anak di dunia digital tidak bisa hanya mengandalkan regulasi semata.

Perlu adanya praktik nyata dan keteladanan dari lingkungan terdekat anak, termasuk orang tua dan guru.

Ia memberikan contoh sederhana namun berdampak besar tentang peran guru dalam memberikan contoh.

“Kalau anak-anaknya tidak boleh bersosial media, guru-gurunya juga jangan di depan anak-anaknya main sosmed. Jadi guru kita harapkan bisa memberikan contoh yang baik,” kata Meutya. Pernyataan ini menegaskan bahwa edukasi digital harus dimulai dari sikap dan perilaku para pendidik sendiri.

Meutya juga mengingatkan akan risiko adiksi media sosial yang dapat mengganggu tumbuh kembang serta kesehatan mental anak.

Oleh karena itu, pembekalan literasi digital yang menyeluruh, mulai dari akses infrastruktur hingga pemahaman tentang dampak psikologis, menjadi sangat krusial.

Pemberian internet gratis 500 Mbps dari MyRepublic ini, dalam konteks ini, bukan sekadar bantuan teknis, tetapi bagian dari ekosistem pembangunan SDM digital yang sehat sejak dini.

Kolaborasi antara pemerintah melalui Kominfo dengan penyedia layanan internet seperti MyRepublic menunjukkan pendekatan multipihak dalam mengatasi masalah kesenjangan digital, terutama di daerah yang baru pulih dari bencana.

Bantuan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi sekolah-sekolah lain dan pihak swasta untuk terus berkontribusi dalam pemerataan akses teknologi informasi, menciptakan generasi yang tidak hanya melek digital tetapi juga cakap dan beretika dalam menggunakannya.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |