Microsoft Optimaklan Video Vertikal di LinkedIn

1 month ago 18

SELULAR.ID – Microsoft akan terus mengembangkan konten video di platform LinkedIn. Dari data keuangan yang baru dirilis, unggahan video vertikal di LinkedIn meningkat 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, pengguna LinkedIn yang membuat video di platform tersebut juga naik dua kali lipat.

Tren video vertikal sejak era TikTok memang terus berkembang hampir di semua platform media sosial lainnya, termasuk LinkedIn. Untuk mendorong tren ini, LinkedIn meluncurkan tampilan video vertikal untuk semua pengguna, bukan hanya di versi mobile saja, namun juga di perangkat lain seperti desktop yang bisa meraup viewer.

Tampilan video vertikal untuk versi web merupakan langkah alami setelah LinkedIn melihat engagement tinggi pada format serupa di mobile. Sama seperti di mobile, pengguna di desktop kini bisa memilih video tunggal dan dengan mudah beralih ke video lain dalam feed mereka, cukup dengan menggeser atau mengklik.

Dalam mengembangkan video vertikal di LinkedIn, menurut Microsoft bukanlah hal yang sulit. Dalam laporan keuangannya, pendapatan LinkedIn naik 9 persen dalam setahun terakhir. Bahkan jumlah pendapatan dalam langganan premiumnya saja melampaui angka $2 miliar.

Baca juga: LinkedIn Kenalkan Agen AI ‘Hiring Assistant’, Bantu Perusahaan Rekrut Kandidat

Microsoft mengungkap, pengguna LinkedIn mencapai 1 miliar akun. Hal itu akan mempermudah perusahaan untuk meningkatkan skala perekonomiannya, dalam mengoptimalkan pendapatan, baik berupa iklan ataupun fitur berbayar.

Hanya saja, dalam mengembangkan video vertikalnya, LinkedIn belum memberikan tampilan pemutar video layar penuh seperti yang ada di TikTok atau Instagram. LinkedIn pertama kali menguji fitur ini pada Maret 2024, dan hingga kini masih dalam tahap uji coba serta pengumpulan masukan.

Mengutip Techcrunch, LinkedIn terus menghadirkan berbagai fitur untuk mendukung pengalaman video di masa depan. Salah satunya adalah fitur pratinjau profil, yang memungkinkan pengguna melihat profil kreator tanpa perlu keluar dari tontonan video yang sedang dilihat.

Bahkan, tombol “Follow” kini juga lebih menonjol, mendorong lebih banyak orang untuk mengikuti kreator favorit mereka. Dalam ‘hasil penelusuran’ pun, LinkedIn juga banyak menampilkan hasil video, mirip Instagram.

Bukan hanya berniat mengoptimalkan video vertikal, dalam memberikan wawasan penggunanya, LinkedIn juga memberikan fitur analitik bagi kreator untuk menganalisa durasi menonton penggunanya.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |